Ia pun menegaskan tidak tahu-menahu NH diduga terlibat dalam jaringan radikal dan ekstrimis.
Jumadi hanya mengetahui NH merupakan warga pendatang dari Kabupaten Sambas.
"Dia (NH_red) asal Sambas. Nikah sama wanita asli sini. Kalau rumah di alamat identitas itu rumah orangtua istrinya. Jadi itu rumah mertuanya NH," jelasnya.
Jumadi menerangkan semenjak menikah dengan istrinya, NH memang pernah tinggal di tempat mertuanya.
Kendati demikian, Nurul Hadi bersama istri tidak selamanya tinggal di alamat itu.
Terkadang, NH membawa istri dan anak-anak ke daerah asalnya, Kabupaten Sambas.
"Anaknya ada lima. Masih kecil-kecil (usia sekolah_red). Ada juga yang masih balita. Kalau dia dan istrinya pulang ke Sambas dibawa semua anaknya. Ndak pernah ditinggal di rumah mertuanya," imbuhnya. (*)
Do You Have Instagram, Follow us: