Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Bus Santosa Putussibau (Kapuas Hulu)-Pontianak, mengalami kecelakaan tunggal sehingga nyaris masuk kejurang, daerah Simpang Ampar, Jl Tayang, Kabupaten Sanggau, Minggu (22/7/2018) sekitar pukul 02.00 WIB subuh.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh salah satu penumpang Bus Santosa yaitu, Muhammad Hatta yang merupakan Ketua Tagana Kabupaten Kapuas Hulu.
Baca: Arus Lalu Lintas Terhenti Saat Kebakaran Terjadi di Pasar Selakau
Baca: Polres Bengkayang Amankan 4 Pelaku Narkoba Dalam Sehari
Baca: Keren! The Rain Bawakan Sungai Kapuas saat Tampil di Pontianak
"Ya kejadian sekitar pukul 02.00 WIB subuh, saya pas duduk didepan. Tapi untungnya kami selamat semua, karena ban bus masih ditahan oleh kayu di tepi jurang, kalau tidak habis kami semua masuk ke jurang," ujarnya kepada Tribun, Minggu (22/7/2018).
Menurutnya, daerah tersebut adalah banyak tikungan, dan nyaris bus menabrak pembatas jalan.
"Ada satu orang penumpang mengalami cidera di tangan, sepertinya lepas ensel tanggan," ucapnya.
Hatta menyatakan, saat ini penumpang bus Santosa yang yang mengalami kecelakaan sudah berada di Pontianak.
"Tadi subuh penumpang langsung dipindahkan ke Bus Damri," ungkapnya.
Kecelakaan Lain
Kecelakaan yang melibatkan bus, sebelumnya juga terjadi.
Bus rute Putussibau-Badau, di Desa Seriang, Jl Lintas Utara, Kecamatan Badau, Kamis (22/2/2018) pukul 13.00 WIB dilaporkan telah merenggut dua nyawa.
"Dua orang yang meninggal dunia, dalam kecelakaan tersebut," ungkap Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi, Kamis (22/2/2018)
Inilah nama-nama korban kecelakaan tersebut.
1. Rudi Chisara (40) Laki-laki sebagai Supir, alamat di Jl Tanjung Pandan, Kedamin Hilir, RT/RW 006/006 Putussibau. Hanya luka lecet di bagian kaki kiri dan kanan, kepala bagian belakang memar.
Baca: Traktir Rafathar Belanja Mainan Seharga Rp 1 Juta, Raffi Ahmad Kaget Lihat Isi Dompet Bowo
Baca: Segera Soft Launching, Pembangunan Hotel Ibis Capai 80 Persen
2. Eramsyah (39) Laki-laki sebagai keberadaan, alamat di Kedamin, hanya luka gores dibagian perut.
3. Gustin Hardianto (2) laki-laki pemerintah, alamat Desa Benua Ujung Martinus (Meninggal Dunia)
4. Dewi Cahyo (21) Perempuan, alamat di Desa Benua Ujung Martinus
5. Nicolaus Ardi (26) laki-laki, alamat, desa benua ujung martinus, tidak ada luka
4. Maria Haliwija Yanti, (40) perempuan, alamat Desa Sayut Putussibau Selatan.
5. Samsiah (43), perempuan, alamat islam, badau hilir. Hanya luka, jahit dibagian kening kepala, luka jahit dibagian lutut sebelah kiri, luka jahit dibagian kaki tumit sebelah kanan, paha sebelah kanan memar, pinggang memar sebelah kanan.
Baca: Erma Ranik Apresiasi Penegakan Hukum Yang Dilakukan KPK Terhadap Kalapas Sukamiskin
Baca: Sejumlah Komoditi di Pasar Naik, Ini Penjelasan Kadisperindagnaker Mempawah
6. Ida (38) perempuan, alamat jelemuk manday putussibau, luka jahit dibagian kening, luka jahit dibagian pelipis mata sebelah kiri, luka jahit dibagian lengan jari sebelah kiri, luka jahit dibagian paha sebelah kanan, kaki sebelah kiri memar, luka jahit dibagian dagu.
7. Umbul (45) perempuan, alamat dusun keluin desa mensiau kec. Batang lupar. Luka jahit dibagian kening kepala, luka jahit dibagian lengan jari sebelah kiri.
8. Ali firdaus, (40) laki-laki, alamat dusun tintin kemantan lintas selatan, luka jahit dibagian jari sebelah kanan, pinggang sebelah kiri memar.
9. Arsil (51) laki-laki, alamat masuka laut sintang, luka jahit dibagian dagu, patah tulang bahu sebelah kiri, dada memar, luka lecet dibagian lengan sebelah kiri, mata sebelah kiri memar.
10. Alisius Sigak (60) laki-laki, alamat sibau hilir putusibau utara, luka dibagian kepala, luka dalam dibagian dada (Meninggal Dunia). (*)