"Memberitahukan bahwa metode riset survei adalah metode riset yang paling lemah dalam konteks akademik. Metode survei baru bisa dikatakan bernilai akademik bila data survei itu diintegrasikan dengan data observasi," ujar Cornelis, di Kantor DPD PDIP, Jalan Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak, Sabtu (30/6/2018).
Dalam konteks Pilkada Kalbar yang luasan wilayahnya sangat luas dan penduduk yang tersebar, menurutnya data observasi itu harus meliputi wilayah keseluruhan Kalbar.
Pihak PDIP Kalbar, menjelaskan setidaknya ada empat komponen yang menyebabkan metode survei seringkali tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.