Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, John Hendri menyampaikan, Kabupaten Sanggau kembali akan menggelar kontes durian tingkat Kalbar pada akhir Juli 2018 mendatang di Balai Karangan, kecamatan Sekayam.
“Para pecinta durian atau durian mania dari seluruh Indonesia diperkirakan hadir pada acara tahunan itu. Kontes ini sudah lama kita rencanakan. Karena ini merupakan agenda tahunan dari Dinas. Pada tahun 2018 ini dikarenakan musimnya jatuh pada Juli-Agustus, ada kemungkinan akan kita gelar kontes ini di akhir Juli, ” katanya, Rabu (27/6/2018).
Baca: Harry Daya Optimis Menang Pilwako Pontianak 2018
Lanjutnya, kita juga mengundang beberapa pecinta durian seperti dari Taman Sari, Palembang, Papua, dan kemudian ada beberapa peneliti. “Karena disamping agenda tahunan kita juga ingin mencari katakanlah varietas unggulan lokal untuk unggul nasional,” jelasnya.
Hendri menuturkan, kontes ini juga bertujuan melestarikan durian unggul lokal yang sudah dirilis, yang sudah pernah dilaporkan ke Kementerian.
“Itu kita pertahankan, pertama perawatan batang atau pokok durian supaya tetap tumbuh. Kemudian ada beberapa durian yang sudah masuk unggul nasional itu akan tetap kita jaga. Seperti, Aspar, Mabah, Tembaga, yang terakhir menang kontes 2016 itu ada durian Dara,” tuturnya.
Apabila sudah pernah meraih juara, Hendri menjelaskan, berarti rasa durian tersebut punya keunikan tersendiri. “Walaupun nanti misalnya ada masyarakat yang membawa durian yang pernah menang, karena tim penilai cukup jeli, bahwa ini rasa yang terbaru, yang tidak dimiliki durian lainnya,” ujarnya.
Soal kedatangan Kepala Staf Khusus Kepresidenan, Muldoko pada kontes tersebut, Hendri mengaku masih dalam wacana. Karena bagaimanapun juga, durian kita ini pernah dicicipi Presiden RI.
“Kita ingin mempromosikan durian perbatasan, kebetulan pak Muldoko berada di rumah tangga kepresidenan, kemungkinan beliau mencicipi rasanya. Misalnya kontes ini kita lakukan, kemungkinan akan kita undang beliau,” katanya.
Baca: Rubaeti Erlita Bersama Suami Berikan Hak Suara di TPS 07 Pontianak Tenggara
Terkait mekanisme kontes, kata Hendri, Jika sebelumnya peserta hanya membawa dua atau tiga buah durian, tahun ini Pemda akan membantu dana transportasi peserta yang ingin mengambil durian dari dusun-dusun.
“Dengan maksud tidak ada alasan mereka kesulitan membawa duriannya,” katanya.
Hendri mengakui jika durian asal Kalbar umumnya memiliki jenis yang beragam yang tidak dimiliki provinsi lain. Karena tidak semua provinsi yang menggelar acara serupa, hal itulah yang menyebabkan banyak para pemerhati maupun peneliti dari luar untuk datang dalam kontes durian tersebut.
“Bahkan ada pengalaman 2015, itu ada orang Prancis langsung datang. Mereka punya komunitas pecinta durian. Justru kita libatkan sebagai juri waktu itu, setahu saya kalau untuk penghasil durian ada Papua dan Babel. Kalau Papua, itu kan terkenal dengan durian yang isinya merah, Kalau kita kan kuning atau keputihan. Tapi dari sisi rasa kita beda. Bahkan ada yang rasa es krim,” pungkasnya