Pilwako Pontianak
Harry Daya Optimis Menang Pilwako Pontianak 2018
Hal ini disampaikan usai menunaikan hak pilih bersama istri dan anaknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Kelurahan Saigon
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Wali Kota Pontianak Nomor Urut 1 Harry Daya Ardiyanto mengaku optimis bisa memenangkan kontestasi Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Pontianak Periode 2018-2023 bersama pasangannya yakni Yandi.
Hal ini disampaikan usai menunaikan hak pilih bersama istri dan anaknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Rabu (27/6/2018).
Baca: Suasana TPS 005 Saigon, Tempat Calon Wali Kota Pontianak Harry Daya Akan Salurkan Hak Pilih
Baca: Tonton Saat Cawako Pontianak Nomor 1, Harry Daya dan Keluarga Coblos di TPS 06 Saigon
"Saya optimis karena saya melihat masyarakat memang membutuhkan figur baru yang berani membela rasa keadilan, kebenaran dan bisa mensejahterakan rakyat dengan adil dan bersih," ungkapnya.
Ia mengatakan selama ini masyarakat memang ingin suatu perubahan di Kota Pontianak. Kenyataan ini berdasarkan hasil audiensi mendengar harapan masyarakat di berbagai wilayah Kota Pontianak.
"Saya tahu dari hitungan saya ke masyarakat. Hampir semuanya mengharapkan kehadiran pemimpin baru yang bisa dekat dengan mereka. Kalau sudah dipilih tidak lupa," katanya.
Harry berharap Pilkada khususnya Pilwako berjalan lancar tanpa hambatan. Ia juga berharap masyarakat yang punya hak pilih bisa cerdas untuk memilih figur pemimpin yang benar-benar diandalkan.
"Jangan sampai terbujuk rayuan oleh kecurangan atau imbalan ini dan itu. Sudah bertahun-tahun kita rasakan bahwa Pilkada tidak baik atau bernuansa kotor, bernuansa money politic dan menampilkan figur politik tidak baik," terangnya.
Melalui Pilwako 2018, Harry mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk memulai dan berani memilih pemimpin yang benar-benar diharapkan masyarakat.
"Ini yang saya harapkan, masyarakat berani dan menyatakan sikap untuk memilih pemimpin tanpa imbalan," tukasnya.