Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Paslon Cagub-Cawagub Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot mendapatkan pertanyaan dari moderator.
Moderator dalam hal ini Syf Ema Rahmaniah Al Mutahar menuturkan menurut survei demografi kesehatan indonesia, angka kematian bayi dan ibu di Kalbar masih lebih tinggi dari nasional.
Hal itu, kata dia, mengindikasi peningkatan kesehatan belum maksimal, dan pengadaan fasilitas belum berdasarkan berkelanjutan.
Baca: Kata Bijak Mahfud MD Kala Ia Didorong Mencalonkan Diri Pada Pilpres 2019
Sejalan dengan visi misi, moderator pun menanyakan bagaimana meningkatkan kesehatan dengan keberlanjutan.
Menanggapi pertanyaan itu, Karolin pun menuturkan jika Pemprop tentu masih sangat tergantung pemkab kota, namun sebagai perwakilan pusat, Pemprov akan terus berusaha.
Usaha yang dilakukan itu diantaranya dengan rumah singgah atau tumpu kelahiran dapat dimanfaatkan, tugas gubernur menurutnya adalah memastikan jika hal itu bisa terwujud dengan baik.
Kami juga akan terus memperbaiki rujukan terutama di runah sakit soedarso, lebih kepada pelayanan dan bukan membangun gedung 12 lantai.
Kemudian kata dia, BPJS harus ditingkatkan dan dapat digiatkan lagi posyandu yang harus terus digiatkan dengan ADD yang diberikan Pemerintah Pusat untuk mengedukasi masyarakat hidup sehat.
Serta menurutnya pula, akses keisolisian penyebab kematian bayi dan ibu dimasyarakat masih tinggi.