Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hadi Sudirmasyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Menu makan saprah bagi masyarakat Sambas sudah menjadi khas budaya Melayu Sambas secara turun menurun.
Dalam kegaitan itu, terdapat sejumlah menu makanan dalam sajian Saprahan.
Selain nasi sebagai menu utama terdapat juga seperti lauk pauk daging sapi, ikan dan sayur mayuran.
Makan saprah, selalu menjadi kegaitan di setiap acara.
Seperti pada acara pernikahan, syukuran atau selamatan maupun tahlilan.
Baca: Pemkab Sambas Dorong Kerjasama Perdagangan dengan Peniaga Brunei Darussalam
makan saprah ini di peruntukan kepada para tamu-tamu yang hadir yang sebelumnya di undang secara lisan yang bisa disebut nyaro' berasal dari kata saroan yang artinya memanggil atau menggundang.
Hingga kini meski peradaban semakin maju, budaya ini masih bisa dilihat hampir di semua daerah pantai utara terutama di desa-desa, dusun atau perkampungan di Sambas.