Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Fatiah, ibu kandung Hapiji mengungkapkan, keluarga selama ini tak berpangku tangan. Segala upaya telah dicoba, agar Piji dapat pulih dari kelumpuhannya.
"Sudah berbagai daya upaya kami lakukan, sudah di bawa ke Singkawang, Sambas mau pun ke Pemangkat. Tapi dokter mengatakan obatnya ndak ada, katanya belum ditemukan. Kalau pun ada katanya beli di Amerika, jauh," ungkapnya saat ditemui fi kediamannya, Rabu (7/3/2018).
Baca: Air Mata Fatiah Berurai saat Cerita Penderitaan Anaknya, Cari Obat di Amerika hingga Putus Sekolah
Saat ini Hapiji memang tak bisa lagi berjalan, namun menurut cerita Fatiah, saat masih rutin diperiksa ke rumah sakit, Hapiji masih bisa berjalan walau secara perlahan-lahan.
"Jadi mulai usia 9 tahun, dia benar-benar tidak bisa berjalan. Jadi selama usia 9 tahun sampai 17 tahun sekarang ini cuma begitu saja dia, terbaring di kasurnya. Kadang-kadang duduk," jelasnya.
Lantaran tak mampu mengisahkan penderitaan Hapiji, Fatiah berurai air mata mengisahkan pilunya kehidupan putra keempatnya tersebut.
Simak kisahnya dalam video di atas.