Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Sambas, Lusyanah Kosasih Atbah, menegaskan, perlu disadari betapa pentingnya mendidik anak, sebagai usaha menciptakan masa depan yang terbaik untuk semua orang.
Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kualitas anak muda, sekarang akan menentukan kualitas suatu bangsa.
Jika anaknya baik, maka dapat dipastikan masa depan suatu bangsa pun akan baik pula.
"Namun dewasa ini terdapat banyak sekali masalah terkait anak-anak. Baik masalah narkoba, pornografi, pergaulan bebas maupun kasus kekerasan," ungkapnya saat sambutan membuka seminar Perlindungan Anak Dimulai Dari Keluarga, yang digelar TP PKK Kabupaten Sambas di ruang sidang DPRD Kabupaten Sambas, Selasa (5/12/2017).
(Baca: Artis Astri Ivo Jadi Pembicara Seminar Tentang Anak di Sambas )
Lusyanah menjelaskan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, bahwa kasus kekerasan pada anak mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Baik kekerasan secara fisik, emosional, seksual maupun penelantaran. Malangnya, pelaku kekerasan itu sendiri adalah orang-orang yang dekat dengan korban. Seperti keluarga, 91 persen kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga, kemudian oleh oknum guru yang mencapai 7,6 persen. Sehingga besok kami akan melaksanakan kegiatan yang sama, tetapi audiensnya para guru se-Kabupaten Sambas," jelasnya.
Menurut Lusyanah, hal tersebut tentunya bertentangan dengan Undang-undang (UU) Perlindungan Anak, khususnya pada Pasal 288 ayat 2, yang berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
"Kalbar berada pada peringkat kedua setelah Kaltim, yang memiliki kasus kekerasan tertinggi di wilayah Kalimantan. Pada tahun 2015, berdasarkan data BP3AKB Kalbar, Kabupaten Sambas juga termasuk daerah yang memiliki kasus kekerasan tertinggi, bersama dengan Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang dan Kota Singkawang. Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas merasa bertanggungjawab untuk bergerak secara aktif mengatasi masalah ini," terangnya.
Oleh karena itu, TP PKK Kabupaten Sambas menggelar seminar tersebut, sebagai sarana edukasi, tentang jenis-jenis kekerasan pada anak, mengenalnya serta menemukan berbagai solusi untuk menghadapi masalah tersebut.
"Dari seminar ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sambas. Untuk menurunkan tingkat kasus kekerasan terhadap anak, tidak dapat dilakukan hanya dengan melakukan seminar saja, melainkan dibutuhkan tindakan nyata pencegahan dan edukasi di lingkungan sekitar kita. Seluruh pihak harus mengambil peran bersama untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan ini," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPR RI, Ledia Hanifa beserta artis dan penulis buku Astri Ivo menjadi pembicara dalam seminar bertemakan "Perlindungan Anak Dimulai Dari Keluarga", yang digelar TP PKK Kabupaten Sambas di ruang sidang DPRD Kabupaten Sambas, Selasa (5/12/2017).