Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Testimoni lainnya mengenai sosok NH, juga disampaikan Heri Jusman, yang merupakan sahabat serta tetangga NH di kampung kelahirannya di Desa Sekuduk, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
"NH merupakan sosok yang hangat di mata warga. Menurut saya NH sosok yang ramah, yang bersahabat dengan warga dan teman-teman, baik teman sekampung maupun teman semasa kuliah," ungkapnya saat berkumpul bersama sahabat dekat NH dan sesama aktivis lainnya, Selasa (28/11/2017).
Heri mengaku terakhir kali bertemu dengan sahabat karibnya, pada momen lebaran tahun 2017.
(Baca: NH Dikenal Terbuka, Ini Organisasi Yang Pernah Diikutinya )
"Saya terakhir bertemu beliau pada waktu lebaran tadi. Jadi, terkait dugaan terorisme tersebut, saya tidak begitu menanggapi karena bukan kapasitas saya menilai hal itu. Tetapi sebagai sahabat dan tetangganya, saya melihat beliau orang yang sangat baik dan ramah," jelasnya.
(Baca: Sosok NH Dimata Sahabat Semasa Kuliah, Pernah Jadi Sekjen BEM Untan )
Hal senada diungkapkan Rusdin, sahabat NH lainnya, yang menilai sosok NH merupakan sosok yang baik, dan tak pernah mengajarkan kepada juniornya hal-hal yang aneh.
Lantaran pekerjaan NH dalam bidang property, Rusdin pun mengaku kerap ditawari untuk membeli rumah mau pun kaplingan tanah di Pontianak.
"Saya mengenal NH sebagai seorang sahabat dan senior yang baik. Baik itu saat kuliah di Pontianak maupun sesudah tidak lagi kuliah. Pasca kuliah, yang saya tahu NH ini menjadi seorang pebisnis, dia sering menawarkan tanah dan perumahan di Pontianak," ujar pria asal Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas ini.
Mantan Presiden Mahasiswa Untan, Galih Usmawan, mengaku terkejut setelah mendengar kabar ditangkapnya NH oleh tim Densus 88 Anti Teror dan Polda Kalbar.
Ia tak menduga hal tersebut, lantaran sosok NH yang dikenalnya sangatlah supel dalam berteman.
"Saya mengenal beliau dengan baik, orangnya supel dan pergaulannya luas. saya mengenalnya sejak lama, dia sosok mahasiswa yang mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Saya sungguh tak menyangka terhadap kejadian tersebut," ungkapnya.
Galih mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan NH sekitar setahun silam. Pembicaraan pun seputar bisnis yang tengah digeluti NH selama ini.
"Terakhir beliau berkomunikasi dengan saya sekitar 1 tahun yang lalu. Kami hanya membicarakan persoalan bisnis kapling tanah dan properti yang beliau jalankan. Saya berharap, semoga NH dan keluarganya diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini," sambungnya.