Tradisi Robo Robo

Undang Warga Swedia, Panitia Ingin Robo-robo Mendunia

Penulis: Hamdan Darsani
Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua Wisman Asal Swedia Per Anders Ivan Sjostrom dan Rekanya Rut Christina Lanhard turut ikut mengikuti serangkaian ritual budaya robo robo 2017 di Kabupaten Mempawah.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Panitia Robo-Robo Tahun 2017 bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerajaan Pangeran Anom Syamsurizal, ST. MSc mengatakan mengundang dua warga negara swedia dan satu orang keturunan dari kerajaan bone yang telah lama tinggal di swedia.

"Kami ingin memperkenalkan kepada dunia luar khususnya ritual-ritual adat dalam rangkaian acara robo-robo," ujarnya Rabu (15/11/2017).

Ia mengatakan robo-robo merupakan lambang kebhineekaan yang dilakukan banyak orang tak memandang suku, agama dan ras. Sesuai dengan tema Robo Robo merajut kebhinekaan, pesona indonesia tradisi mempawah.

Ia memaparkan terdapat sejumlah kegiatan pada rangkaian robo-robo terdapat gelar adat Toana. Toana adalah pengangkatan gelar bangsawan di kerajaan mempawah.

"Gelar tersebut diberikan kepada orang yang berjasa bagi mempawah dan kerajaan mempawah dan kalbar tanpa melihat suku agama dan ras," ujarnya.

(Baca: 30 Tahun Tinggal di Swedia, Daeng Fajar Bangga Bisa Ikut Kegiatan Robo-robo )

Rizal menjelaskan Keberagaman itu adalah potensi dasar pembangunan di Indonesia, terkait pariwisata budaya dimana gelar adat toana adalah pengikat rasa kebersamaan dlm NKRI tanpa melihat suku agama dan ras.

"Yang di akhiri oleh tradisi robo-robo dimana smua lapisan masyarakat duduk bersama, makan bersama, masing2-masing membawa bekal dan dimakan bersama-sama," ujarnya.

Berita Terkini