Profile

Siapa Sangka, Komponis Berbakat Yang Mendunia Ini Berasal Dari Pontianak

Penulis: Muzammilul Abrori
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komponis berbakat asal Pontianak, Nursalim Yadi Anugerah

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kerap tampil memainkan cello atau sape' pada pementasan seni di Kota Pontianak, Nursalim Yadi Anugerah (26) atau yang akrab disapa Yadi ternyata memiliki banyak pengalaman menarik di bidang musik.

Tidak tanggung-tanggung, karya-karyanya dimainkan hingga ke manca negara.

"Alhamdulillah dapat kabar baik lagi, akhir februari nanti saya berkesempatan untuk ikut International Young Composers Meeting 2018 ke-24 yang diselenggarakan _orkest de ereprijs_ , Gaudeamus Foundation, dan Podium Gigant Apeldoorn, di Belanda," katanya dengan ramah ketika diajak mengobrol mengenai pengalamannya, Sabtu (4/11/2017).

(Baca: Sekjen Kemenhub Hadiri Sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 108 Tahun 2017 )

(Baca: Ngakak Abis! Ditilang, Remaja Tanggung Ini Menangis Sesenggukan di Depan Polwan, Lihatlah Alasannya )

(Baca: Pesona Putrajaya Hingga Belanja Murah di Sungai Wang )

International Young Composers Meeting sendiri merupakan sebuah pertemuan komponis muda tingkat internasional yang diselenggarakan di Belanda.

"Biasanya tiap tahun dipilih sekitar 12-16 komponis muda dari seluruh dunia. Dan saya belum tahu persis tahun ini dari mana saja. Namun saya dapat kabar bahwa saya sendirian dari Indonesia sebelumnya, teman saya sesama rekan komponis dari Yogya di tahun 2015 juga sendiri. Ini kali ke dua peserta dari indonesia," jelasnya.

(Baca: Biduan Seksi Lakukan Hal Berani dengan Pengantin Pria di Depan Pengantin Perempuan )

Mulai mengenal musik di usia tujuh tahun dan tekun belajar bermain gitar secara mandiri di usia delapan tahun, kini Yadi telah menjadi seorang komponis yang karyanya patut diperhitungkan.

"Awalnya saya tidak pernah menerima pendidikan musik apapun. Lalu semenjak SMA saya bersentuhan dengan dunia teater dan pertunjukan. Disitu awal kali saya mengembangkan kemampuan saya dalam musik. Kebetulan saat SMA saya mulai aktif sebagai penata musik di kelompok-kelompok teater," kenangnya

Pemuda berambut gondrong ini kemudian melanjutkan pendidikan musik formalnya di Universitas Tanjungpura, mengambil program studi Seni dengan konsentrasi minat di bidang musik.

Di sinilah dia bertemu dosen yang menjadi mentor musik dan sahabtnya Diecky K.Indrapraja, seorang komponis asal Surabaya yang banyak mendorongnya untuk aktif membuat karya dan mengeksplor kemampuan bermusiknya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia masih merasa tetap harus belajar.

Halaman
12

Berita Terkini