Karena mereka yang tidak mampu setiap bulannya hanya mendapat jatah 15 kg beras dari bantuan beras cadangan pangan tersebut.
"Kalau kita kalikan Rp 9000 maka tidak sampai 200 ribu. Sekarang kalau mereka merokok, sehari sebungkus Rp 20 ribu dan sebulan sampai Rp 6 ratus ribu. Inikan tidak sesuai kalau pemerintah hanya membantu kurang 200 ribu, tapi mereka merokok bisa sampai Rp 5-6 ratus ribu perbulan," pungkasnya.