TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Diabetes tipe 2 atau kencing manis, adalah jenis yang paling umum dari diabetes.
Sebanyak 95 p[ersenĀ kasus diabetes adalah diabetes tipe 2.
Penyakit ini dapat menyerang pada semua orang di segala umur, termasuk anak-anak.
Namun, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada umur dewasa dan lanjut usia.
Selain itu, orang-orang yang obesitas dan jarang bergerak memiliki risiko lebih tinggi menderita kencing manis.
(Baca: Hebat! Dua Dosen Untan Temukan Obat Diabetes dan Anti Radang dari Hutan Kalimantan )
Para ilmuan telah menciptakan pil baru yang dapat menghentikan diabetes tipe 2.
Berdasarkan sebuah penelitian besar, dinyatakan juga bahwa hal ini akan membantu pasien menurunkan berat badan.
Temuan ini telah melalui percobaan sebanyak 632 pasien.
Dari sini ditemukan sebuah obat bernama Semaglutide.
(Baca: TNI Perketat Keamanan Dalam Gelaran World Food Day )
Ini memungkinkan 71 persen dari pasien yang telah diuji mengalami kesuksesan.
Dilansir dari Daily Mail, diyakini bahwa ini adalah pil diabetes tipe 2 pertama yang memicu penurunan berat badan.
Sejumlah periset berharap Semaglutide akan menawarkan cara yang lebih baik untuk mengendalikan penyakit yang secara diam-diam dapat membunuh manusia.
(Baca: Jelang Larut Malam, Pekerja Masih Siapkan Stan untuk World Food Day )
Sebab, sebelumnya beberapa obat yang tersedia saat ini justru dapat memicu kenaikan berat badan yang tak terduga.
Penelitian terkait temuan ini dilakukan oleh Leicester Diabetes Centre.
Semaglutide sendiri dapat tersedia di National Health Sevice (NHS) dalam waktu 3 tahun mendatang.
(Baca: Jelang Hari Pangan Sedunia, Hotel Berbintang Full Boked )
Pil ini sebenarnya diberikan sebagai tambahan bagi pasien yang sudah meminum Metformin.
Metformin adalah obat bagi lini pertahanan pertama yang dapat mengendalikan kondisi yang dapat dicegah.
Sejumlah periset menemukan Semaglutide dapat menghentikan diabetes tipe 2 dalam jalurnya.
Obat ini dapat mengurangi kadar gula darah dan mencegah pasien membutuhkan insulin.
Diabetes tipe 2 sendiri dapat menyebabkan kegagalan jantung, kebutaan, amputasi kaki, serta dianggap sebagai bom waktu kematian.
Ini adalah kondisi serius.
Dalam 1 dekade ini, ada peningkatan obesitas yang begitu dahsyat.
Secara global, ada 380 juta pasien yang mengidap obesitas.
Sejumlah pasien yang mengidap penyakit ini akan menjadi lumpuh karena kondisi semcam ini.
Tak akan ada kesembuhan bila tanpa merubah gaya hidup seperti ini.
Profesor utama dalam penelitian ini, Melanie Davies, menjuluki hasil penelitian ini sangat menjanjikan.
Dia juga mengatakan bahwa kemampuan Semaglutide dalam menangani diabetes juga sejalan dalam penurunan berat badan.
Sebenarnya, bagaimana penelitian ini dilakukan?
Semaglutide diberikan pada sejumlah pasien.
Pasien akan mengkonsumsinya, entah lewat oralĀ atau melalui suntikan.
Setiap pasien yang mengikuti penelitian ini adalah mereka yang sedang menderita diabetes tipe 2 dan dianggap memiliki kelebihan berat badan.
Selain hasil yang mencengangkan ini, ada sejumlah hal lain yang juga ditemukan.
Para periset juga menemukan bagaimana injeksi yang dilakukan sekali dalam seminggu terbukti jauh lebih baik.
Orang dewasa yang sehat, cenderung meliliki kadar HbA1c di bawah 6 persen.
Sebab, apabila berada ditingkat 6,5 persen atau lebih, ini dapat dianggap sebagai sinyal kuat datangnya diabetes.(*)