Apalagi jika tenaga pengajarnya tidak memadai. Pendidikan ini, jika pengajarnya kurang, sudah jadi masalah besar.
Jumlah cukup saja, tidak menjamin kualitas yang baik. Apalagi jumlahnya sangat kekurangan, pasti kemungkinan kualitasnya kurang baik lebih besar lagi.
Saya mendukung pemerintah bekerjasama dengan perguruan tinggi. Khususnya perguruan tinggi yang berfokus di pendidikan, seperti IKIP PGRI Singkawang, IKIP PGRI Pontianak, atau juga FKIP Untan sendiri.
Lewat program KKN, menetap per enam bulan sekali misalnya. Paling tidak mengurangi kebutuhan akan tenaga pengajar tersebut, sebab maaf saja, pemerintah sebenarnya memang kurang mampu mengatasi masalah kekurangan guru ini.
Pemerintah Daerah melalui dinas terkait sudah semestinya menjadi leading sector-nya. Bersama-sama membangun pendidikan di daerah terpencil semacam ini.
Apalagi sekolah ini sebenarnya punya tenaga pengawas, UPT dan sebagainya. Kejadian ini, membuktikan fungsi pengawasan dari pihak terkait terhadap daerah ini sangat kurang, tidak diperhatikan.
Ini sangat memprihatinkan. Karena yang namanya anak-anak, jika dididik dengan baik, akan menjadi orang baik.
Dan anak-anak di daerah ini punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Jangan sembarangan, sebab ini efeknya akan sampai di usia dewasa, jangka panjang.
Saya selalu menekankan, yang paling pokok adalah didata betul masalah pendidikan. Karena data permasalahan pendidikan di daerah kita ini tidak begitu rapi.
Sebenarnya, ini mesti ada. Dari tingkat paling kecil sampai yang paling kecil, harus faham betul dengan masalah pendidikan di daerahnya.
Dari data ini, barulah dibuat pemetaan masalah. Sehingga bisa diambil kebijakan prioritas untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini dengan data yang akurat.