2. Mayat perempuan diperkirakan usia antara 25-30 tahun
3. Meninggal 5-7 hari
4. Kondisi jenazah dalam proses pembusukan lanjut, sehingga penyebab kamatian sulit ditentukan saat ini.
5. Kondisi Mayat tidak berulat
Dari lima hasil ini, dr Edi Hasibuan bersama timnya belum bisa memastikan penyebab kematian keduanya.
"Kalau untuk penyebab belum bisa kami tentukan. Karena kondisi sudah proses pembusukan lanjut," ungkap Edi.
Maka dari itu menurut Edi, pihaknya membutuhkan waktu sekitar sepekan atau 10 hari untuk mengetahui penyebab kematian keduanya.
"Jadi kami butuh pemeriksaan lanjutan," katanya.
Begitu juga untuk menemukan jika ada luka-luka di kulit pun sulit mesatikan.
"Karena sudah terjadi pembusukan. Kalau belum busuk, kami bisa lihat ini luka, ini robek, ini memar. Karena sudah busuk, jadi perlu pemeriksaan lanjut," kata Edi.
(Baca: Aneh! Dokter Tak Temukan Ulat di Tubuh Sepasang Mayat di Ngabang )
5. Dimakamkan dan Dikremasi
Usai autopsi, kedua jenazah pun diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Awalnya, jenazah KS direncanakan dimakamkan di Manado, kampung halaman orangtua. Namun rencana itu urung dilakukan.
Kamis (21/9/2017), jenazah KS pun dimakamkan di tempat pemakaman di Ngabang, Kabupaten Landak.
Saat pemakaman, hadir segenap keluarga termasuk ayah KS yang menangisi kepergian putri tercintanya.
Sedangkan jenazah TJN dibawa ke Kota Pontianak untuk dikremasi.
Kala keduanya sudah dikirim ke alam baka, pihak kepolisian masih harus bekerja ekstra keras untuk memastikan penyebab keduanya meninggal.
Tim Bidokkes Polda Kalbar juga masih bekerja melanjutkan pemeriksaan pasca-melakukan autopsi. (*)