Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Elfira Butarbutar (35) Istri dari Purn Polisi, Rinton Girsang (36) yang sempat viral akibat dikaitkan dengan bom Kampung Melayu Jakarta Timur dan sekarang menjadi seorang driver Go-Jek, tetap semangat dan mendukung pekerjaan suaminya.
Kenal pada bulan 3 tahun 2015 dan sempat ingin memutuskan menikah pada bulan 8-9 namun sempat ada pertentangan karena status suaminya, tapi akhirnya bisa menikah pada bulan 7 tahun 2016.
Ia mengatakan, suaminya telah banyak memasukan lamaran kerja namun memang tidak ada yang menerima.
Bahkan sempat membuka toko kelontong di rumahnya yang berada di Jalan 28 Oktober komplek pemda, namun karena sepi, Ia akhirnya ikut bekerja sebagai staff admin di Polairut, dan suaminya sebagai driver Go-Jek.
(Baca: Kisah Rinton Girsang, Dari Seorang Polisi Hingga Driver Go-Jek )
Mengenai status pensiun Rinton Girsang yang dianggapnya sepihak, Ia pun mengaku sering konsultasi pada polisi tempatnya bekerja.
Malah, kata dia, langsung sama Dir Polairutnya, menceritakan masalah suaminya karena dipensiunkan dini.
Ia mengatakan, proses pensiun dini harus permintaan sendiri, sedangkan hal yang menimpa suaminya, tidak pernah disidang, pemanggilan sidang dan penandatangan berkas, dan skep pensiun sampai dengan sekarang belum diterima.
"Saya pernah bertanya kepada pihak Polairut, kalau ingin mempesiunkan harus permintaan sendiri, kalaupun sakit ada tahapan seperti rehab lainnya. Kalau seandainya hukum digunakan, azas kemanusian dipakai, jangan waktu sehat dipakai, ketika sakit dibuang, kan begitu," katanya saat ditemui Tribun Pontianak, Senin (04/09/2017).
Diceritakannya lagi kisah pada tahun 2005, yang awal pangkal suaminya dipensiunkan dini.
Saat itu, Elfira menuturkan suaminya melakukan pengalawan dana perusahaan sawit tapi sket dari atasan bukan pribadi, ketika keluar dari bank Panin di Riau, ada dua perampok bersenjata api, nodongkan senjata, akhirnya satunya ditembak mati, satunya melarikan diri.
Lalu setelah itu di BAP, rupanya ada pemetaan lokasi oleh pelaku, nampaknya bukan hanya dua orang. Memang telah diincar, dan suaminya lah yang berhasil menggagalkan usaha perampok tersebut.
"Ketika mati perampok, suami saya mengambil identitas perampok, rupanya perampok satu kampung, jadi setelah itu jadi baper, takut yang melarikan diri membalas ke keluarga suami saya. Dan menjadi pikiran, tidak bisa tidur, berujung depresi, tapi mungkin gara-gara itu, namun tidak tahu kebijakannya malah dipensiunkan, tidak ada tindak pidana dan pelanggaran disipilin, hanya karena itu," katanya.
Sebagai seorang istri, Ia pun mengaku tidak terima, hasil dari mereka mempesiunkan mengatakan suaminya sakit jiwa stakes 4, artinya sakit yang parah dan permanen.