Tribun Pontianak Awards 2025
Tertinggi Peningkatan LTT Padi di Kalbar
LTT padi sawah di Kabupaten Landak berhasil melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian selama tiga bulan terakhir.
Penulis: Nina Soraya | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Pemerintah Kabupaten Landak terus menjaga konsistensi atas pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Landak bahkan menjadi yang tertinggi di Kalimantan Barat.
Ini membuktikan dukungan Pemkab Landak atas program ketahanan pangan nasional dan peningkatan swasembada pangan.
Olehkarena itulah, Pemerintah Kabupaten Landak berhasil meraih Tribun Pontianak Awards 2025.
Trophy tersebut diserahkan di ajang Tribun Pontianak Awards 2025 di Hotel Mercure Pontianak pada Jumat, 22 Agustus 2025.
LTT padi sawah di Kabupaten Landak berhasil melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian selama tiga bulan terakhir.
Pemerintah Kabupaten Landak optimistis capaian ini akan turut berkontribusi terhadap program ketahanan dan
swasembada pangan nasional.
Baca juga: Tribun Pontianak Awards 2025 : Rayakan Inovasi dan Kemajuan Kalimantan Barat
Data dari Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak mencatat, pada April 2025 LTT padi di Landak
mencapai 3.030 hektare, jauh di atas target 2.000 hektare.
Tren positif ini berlanjut pada Mei dengan realisasi LTT mencapai 12.202 hektare dari target 7.992 hektare.
Sementara pada Juni, capaian LTT kembali melebihi target dengan luas mencapai 11.053,1 hektare dari target yang sama sebesar 7.992 hektare.

Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan penghargaan yang diterima ini sekaligus menjadi bukti nyata sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
“Pemerintah daerah dan provinsi harus bersinergi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan harus berkelanjutan,” ujarnya.
Bahkan dirinya telah menginstruksikan kepada OPD terkait antisipasi bila terjadi potensi gangguan agar musim
panen padi berikutnya bisa maksimal.
Terutama terhadap potensi perubahan cuaca ekstrem, baik kemarau panjang maupun potensi curah hujan tinggi
yang berakibat pada banjir, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan padi hingga hasil panen tidak maksimal.
Beberapa waktu lalu dikatakannya Pemerintah Kabupaten Landak juga telah mengeluarkan beberapa peringatan terkait musim kemarau.
“Jadi semua tentu kita antisipasi, kita petakan daerah-daerah yang memang rawan kekeringan yang rawan banjir
juga kita petakan,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.