Berita Viral

Bayi Alesha Meninggal Usai Ortu Diminta Bayar Rp 8 Juta untuk Alat Medis di RSUD Lampung

Bayi Alesha meninggal usai orangtua diminta bayar Rp 8 juta untuk alat medis di RSUD Lampung. Simak kisah pilu dan edukasi soal hak pasien BPJS.

YouTube Kompas TV Lampung
BAYI MENINGGAL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV Lampung, Selasa 26 Agustus 2025, memperlihatkan bayi Alesha meninggal usai orangtua diminta bayar Rp 8 juta untuk alat medis di RSUD Lampung. Simak kisah pilu dan edukasi soal hak pasien BPJS. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kisah pilu menimpa pasangan muda Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23). 

Harapan mereka untuk melihat buah hati tercinta tumbuh sehat pupus setelah bayi mungil mereka, Alesha Erina Putri yang baru berusia dua bulan, meninggal dunia.

Kematian bayi Alesha di RSUD Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, menyisakan duka mendalam. 

Ironisnya, sebelum peristiwa itu, orangtua bayi sempat diminta seorang dokter untuk membeli alat medis seharga Rp 8 juta dengan alasan agar operasi cukup dilakukan satu kali tindakan.

Meski permintaan tersebut dipenuhi, nyawa sang bayi tetap tak tertolong.

Kasus ini bukan hanya meninggalkan luka bagi keluarga, tetapi juga membuka kembali diskusi publik mengenai etika pelayanan kesehatan, hak pasien BPJS, dan dugaan praktik jual beli alat medis oleh tenaga medis.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kisah Pilu di Balik Rp 8 Juta

Saat ditemui, Sandi masih tak kuasa menahan tangis.

Ia mengingat jelas tanggal 9 Juli 2025, ketika dirinya dan sang istri membawa Alesha ke RSUD Abdoel Moeloek setelah dokter mendiagnosis anaknya menderita penyakit Hirschsprung.

Penyakit ini adalah kelainan bawaan langka pada usus besar, di mana saraf tidak berkembang dengan sempurna sehingga membuat bayi sulit buang air besar.

“Dokternya kasih dua opsi operasi. Satu pakai cara konvensional, operasi bisa beberapa kali. Opsi kedua pakai alat khusus, cukup sekali operasi tapi tidak ditanggung BPJS,” kata Sandi.

Dengan harapan besar, Sandi memilih opsi kedua. 

Uang Rp 8 juta ditransfer ke rekening pribadi dokter yang disebut berinisial BR. 

“Malam saya WA, baru dibalas paginya, setelah anak saya meninggal,” ucapnya dengan suara parau.

Kelalaian Perawatan Pascaoperasi

Menurut pengakuan keluarga, setelah operasi, perawatan terhadap bayi Alesha dinilai tidak maksimal. 

Popok dan pakaian bayi yang berlumuran darah tidak segera diganti, bahkan dokter jarang memantau kondisi pasien secara langsung.

“Seharusnya bayi dilihat, bajunya basah ada bercak darah bekas operasi diganti. Tapi ini enggak. Dibiarkan saja,” kata Sandi.

Saat kondisi bayi semakin kritis, keluarga diminta memindahkan Alesha ke ruang PICU. 

Namun ruang perawatan intensif di RSUD Abdoel Moeloek penuh, dan pihak rumah sakit meminta keluarga mencari sendiri ketersediaan PICU di rumah sakit lain. 

Sayang, keterlambatan penanganan membuat Alesha meninggal dunia sebelum dipindahkan.

Suara Pihak RSUD Abdoel Moeloek

Kasus ini langsung menjadi sorotan publik. Direktur RSUD Abdoel Moeloek, dr Imam Ghozali, angkat bicara. 

Ia menegaskan bahwa praktik meminta uang di luar ketentuan resmi adalah ulah oknum.

“Kami sangat prihatin. Kalau ada praktik di luar aturan, itu murni ulah oknum, bukan kebijakan rumah sakit,” kata Imam.

Menurutnya, kasus ini sedang ditangani Komite Medik, Komite Mutu, dan Wakil Direktur Pelayanan Medik. 

Pihak rumah sakit juga sudah mencabut kewenangan dokter BR dalam menangani pasien BPJS.

“Permasalahan bukan pada kondisi medis, tetapi pada dugaan adanya oknum yang meminta biaya tambahan dengan alasan membeli alat. Itu jelas tidak dibenarkan,” ujarnya.

Edukasi: Mengenal Penyakit Hirschsprung

Agar masyarakat lebih memahami kasus ini, penting untuk mengenal penyakit Hirschsprung yang diderita Alesha.

Apa itu Hirschsprung?

Hirschsprung adalah kelainan bawaan sejak lahir pada usus besar.

Saraf di sebagian usus tidak berkembang, menyebabkan usus tidak mampu mendorong feses keluar.

Gejala utama: bayi sulit buang air besar, muntah berwarna hijau, perut buncit, dan gagal tumbuh.

Bagaimana Penanganannya?

Satu-satunya cara mengatasi Hirschsprung adalah operasi pengangkatan usus yang bermasalah.

Operasi bisa dilakukan dengan teknik berbeda: ada yang harus bertahap, ada pula yang bisa sekali operasi.

Semua tindakan medis resmi di rumah sakit pemerintah seharusnya ditanggung BPJS, kecuali menggunakan alat tambahan non-standar.

Hak Pasien BPJS: Apa yang Perlu Diketahui

Kasus yang menimpa keluarga Alesha mengingatkan kembali pentingnya edukasi soal hak pasien BPJS.

Hal-Hal yang Wajib Dipahami Pasien BPJS

Seluruh tindakan medis darurat ditanggung BPJS, termasuk operasi penyelamatan nyawa.

Pasien tidak boleh diminta biaya tambahan, kecuali untuk layanan kelas VIP atau permintaan khusus di luar standar.

Pembayaran langsung ke rekening pribadi dokter tidak diperbolehkan. 

Semua transaksi resmi dilakukan melalui kasir rumah sakit.

Jika menemukan dugaan pungli, pasien berhak melaporkannya ke BPJS Kesehatan atau Kementerian Kesehatan.

Luka yang Tersisa, Harapan yang Tumbuh

Bagi Sandi dan Nida, kehilangan Alesha adalah luka yang tak tergantikan. 

Namun, mereka berharap pengalaman pahit ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.

“Kami hanya ingin ada itikad baik dari rumah sakit. Jangan sampai ada keluarga lain yang mengalami hal yang sama,” ujar Sandi.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa sistem pelayanan kesehatan perlu terus diawasi. 

Rumah sakit, tenaga medis, dan pemerintah harus memastikan pasien, khususnya peserta BPJS tidak diperlakukan sebagai beban, melainkan sebagai manusia yang memiliki hak atas pelayanan terbaik.

Kisah bayi Alesha bukan sekadar tragedi keluarga, melainkan juga refleksi tentang integritas tenaga medis, hak pasien, dan pentingnya transparansi pelayanan kesehatan di Indonesia. 

Di balik angka-angka dan prosedur medis, selalu ada wajah-wajah manusia yang menaruh harapan besar kepada tenaga kesehatan.

Tragedi ini semestinya menjadi momentum untuk memperbaiki layanan, memperketat pengawasan, dan memastikan tidak ada lagi pasien kecil seperti Alesha yang harus kehilangan nyawanya karena dugaan praktik tak etis di dunia medis.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangis Ortu Bayi Alesha usai Diminta Dokter RSUD Beli Alat Medis Rp 8 Juta, Besoknya Anak Meninggal dan Pasien BPJS Disuruh Dokter Bayar Rp 8 Juta untuk Beli Alat Operasi, Anak Tetap Meninggal Dunia

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved