Berita Viral

Robot Hamil China 2026, Terobosan Ilmiah yang Picu Perdebatan

Robot hamil buatan China siap rilis 2026, klaim bisa melahirkan bayi manusia. Apakah ini solusi infertilitas atau ancaman etika?

YouTube MBM Vadodara
ROBOT HAMIL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube MBM Vadodara, Rabu 20 Agustus 2025, memperlihatkan Robot hamil buatan China siap rilis 2026, klaim bisa melahirkan bayi manusia. Apakah ini solusi infertilitas atau ancaman etika? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Robot hamil China menjadi sorotan dunia setelah ilmuwan mengumumkan rencana merilis teknologi revolusioner pada 2026. 

Proyek ambisius ini dikembangkan oleh Kaiwa Technology, perusahaan berbasis di Guangzhou, di bawah pimpinan ilmuwan asal Singapura, Zhang Qifeng

Robot tersebut dirancang bukan sekadar mesin, melainkan mampu meniru proses kehamilan manusia sejak pembuahan hingga melahirkan bayi.

Menurut laporan NDTV 17 Agustsu 2025, janin akan tumbuh di dalam rahim buatan dengan suplai nutrisi melalui tabung khusus. 

Meski begitu, detail teknis seperti proses pembuahan antara sel telur dan sperma masih belum dipublikasikan. 

Zhang menegaskan teknologi ini telah memasuki tahap akhir dan siap diperkenalkan ke publik dalam waktu dekat.

“Sekarang teknologi ini perlu ditanamkan ke dalam perut robot sehingga manusia sungguhan bisa berinteraksi dengan robot untuk mencapai kehamilan, memungkinkan janin tumbuh di dalamnya,” ujar Zhang dalam keterangannya.

Prototipe robot gestasi ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar 100.000 yuan atau setara Rp 226 juta per unit. 

Jika berhasil, maka dunia akan menyaksikan tonggak baru dalam ilmu kedokteran reproduksi.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Robot Kehamilan sebagai Solusi Infertilitas

Masalah infertilitas memengaruhi sekitar 15 persen pasangan di dunia. 

Bagi mereka yang sulit memiliki keturunan, robot hamil China dianggap sebagai solusi alternatif. 

Teknologi ini juga bisa menjadi pilihan bagi individu yang memilih tidak menjalani kehamilan biologis karena alasan kesehatan, sosial, atau bahkan gaya hidup.

Zhang Qifeng percaya robot gestasi akan membuka jalan baru dalam dunia medis:

“Teknologi ini bukan sekadar alat, melainkan jembatan harapan bagi banyak pasangan yang selama ini merasa pintu kebahagiaan keluarga tertutup,” katanya.

Potensi Manfaat yang Ditawarkan

Solusi infertilitas global – Memberikan kesempatan bagi pasangan yang kesulitan hamil secara alami.

Kehamilan tanpa risiko medis – Mengurangi komplikasi seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau kelahiran prematur.

Pilihan bagi individu modern – Memberikan opsi baru bagi orang yang tidak ingin menjalani kehamilan biologis.

Perdebatan Etika Robot Gestasi

Meski terdengar menjanjikan, robot kehamilan menimbulkan dilema etis yang rumit. 

Beberapa ahli mempertanyakan bagaimana ikatan emosional antara ibu dan anak akan terbentuk bila kehamilan terjadi di rahim buatan.

Selain itu, muncul pertanyaan mendasar:

Dari mana asal sel telur dan sperma?

Bagaimana hak psikologis anak yang lahir dari robot hamil?

Siapa yang dianggap sebagai “ibu biologis”?

Sejumlah pakar etika menilai bahwa teknologi ini berpotensi mengubah definisi keluarga dan hubungan manusia.

Diskusi Regulasi di China

Kaiwa Technology kini tengah berdialog dengan otoritas Provinsi Guangdong untuk membahas regulasi hukum dan etika. 

Diskusi ini diharapkan menjadi landasan agar teknologi tidak menimbulkan polemik sosial yang lebih besar.

Jejak Teknologi Rahim Buatan di Dunia

Konsep rahim buatan sebenarnya bukan hal baru. Pada tahun 2017, peneliti di Amerika 

Serikat berhasil membesarkan anak domba prematur di dalam kantong buatan berisi cairan ketuban sintetis. 

Eksperimen tersebut memberi harapan besar dalam menyelamatkan bayi prematur.

Namun, bila diaplikasikan pada manusia dengan robot kehamilan, dampaknya jauh lebih kompleks. Tidak hanya menyangkut medis, tetapi juga norma sosial, hukum, hingga agama.

Apa yang Bisa Terjadi Setelah 2026?

Jika robot hamil China benar-benar dirilis pada 2026, dunia bisa menyaksikan perubahan besar dalam kehidupan manusia. 

Di satu sisi, teknologi ini memberi harapan bagi jutaan pasangan yang berjuang melawan infertilitas

Di sisi lain, teknologi ini dapat menimbulkan ketidakpastian etis dan bahkan protes dari masyarakat.

Zhang Qifeng tampak optimis menghadapi tantangan ini. 

Namun, ia juga menyadari bahwa perjalanannya tidak akan mudah:

“Setiap revolusi teknologi pasti membawa pertanyaan. Tetapi kami percaya manfaatnya akan berbicara lebih keras daripada keraguannya.”

Antara Harapan dan Kontroversi

Robot hamil China yang siap dirilis pada 2026 bukan hanya sekadar inovasi teknologi reproduksi, melainkan juga refleksi ambisi manusia mengendalikan proses kehidupan. 

Ia membuka peluang besar untuk mengatasi infertilitas, tetapi sekaligus menimbulkan perdebatan mendalam tentang etika, psikologi, dan masa depan keluarga.

Apakah dunia siap menerima robot kehamilan sebagai bagian dari kehidupan nyata?

Jawabannya mungkin baru akan terlihat setelah teknologi ini benar-benar hadir di tengah kita.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul China Ciptakan Robot yang Bisa Hamil dan Melahirkan Bayi Manusia, Siap Dirilis pada 2026

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved