Pria Nyamar Jadi Wanita di Pinrang, Pernikahan Bercadar yang Bongkar Rahasia di 2025

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus pernikahan unik di Pinrang, Sulawesi Selatan, menggemparkan warga setelah terungkap bahwa mempelai wanita yang selalu bercadar ternyata seorang pria berkumis. 

Peristiwa ini melibatkan Simpatri (25), pria asal Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, yang menyamar sebagai perempuan bernama “Widya” untuk menikah dengan R (25). 

Kebohongan tersebut terbongkar tepat di hari pernikahan, Selasa (12/8/2025), dan kini kasus ini menjadi sorotan publik. 

Kisah pria nyamar jadi wanita demi pernikahan ini memperlihatkan bagaimana cinta online bisa berujung pada penipuan tak terduga.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Pernikahan Cadar di Pinrang yang Bikin Geger

Keluarga R awalnya tak menaruh curiga karena calon pengantin wanita yang dikenalnya sebagai Widya selalu tampil dengan cadar. 

Bagi mereka, itu hal wajar yang dianggap bagian dari kesalehan seorang perempuan. 

Namun, momen mengharukan yang seharusnya jadi awal kebahagiaan justru berubah menjadi tragedi keluarga.

Saat prosesi pernikahan berlangsung, pihak keluarga R mendesak Widya membuka cadar. 

Di depan para saksi, tabir itu pun tersingkap, bukan wajah perempuan ayu, melainkan pria dengan kumis dan janggut lebat.

“Semua keluarga kaget, tidak ada yang menyangka kalau Widya ternyata pria. Apalagi selama ini dia tidak pernah sekalipun melepas cadarnya,” kata seorang saksi keluarga yang enggan disebutkan namanya.

Video detik-detik pembukaan cadar tersebut cepat tersebar di media sosial. 

Dalam hitungan jam, jagat maya heboh membicarakan penipuan pernikahan bercadar di Pinrang.

Simpatri dan Modus Penyamaran

Awal Perkenalan dari TikTok

Kepada penyidik Polres Pinrang, Simpatri mengaku awalnya berkenalan dengan R melalui aplikasi TikTok. 

Dari interaksi singkat di dunia maya, komunikasi mereka semakin intens. 

R pun akhirnya jatuh hati dan percaya sepenuhnya pada sosok yang ia kira perempuan berhijab syar’i.

Dari Chat Online ke Pertemuan Nyata

R rela menempuh perjalanan ke Bau-Bau hanya untuk bertemu Widya. 

Namun, di pertemuan itu, Simpatri sudah sempat menolak ajakan menikah. 

Ia panik karena diminta dokumen pernikahan, termasuk kartu identitas yang jelas menunjukkan dirinya laki-laki.

“Sudah kubilang tidak ada berkas. Kalau mau menikah harus ada, tapi dia bilang tidak apa-apa, nanti diurus penghulu,” ujar Simpatri dalam pemeriksaan, dikutip dari TribunBogor.

Uang Rp28 Juta Jadi Umpan

Rupanya, Simpatri selama ini mendapat kiriman uang dari R dengan jumlah yang tidak sedikit. 

Totalnya mencapai lebih dari Rp28 juta. 

Dari pengakuannya, uang itu menjadi alasan utama ia bertahan dalam penyamaran.

“(Niatnya hanya) memanfaatkan (korban). Jadi selalu diminta uang terus menerus,” ungkap Simpatri.

Kehidupan Sehari-hari Bersama Cadar

Selama tinggal bersama R di Pinrang, Simpatri benar-benar konsisten menjaga kedoknya. 

Ia tak pernah melepas cadar, kecuali saat mandi. 

Bahkan suaranya yang mirip perempuan membuat R sama sekali tidak curiga.

“Jadi laki-laki ini tidak pernah tahu karena si tersangka selalu bercadar. Suaranya pun menyerupai perempuan,” jelas Kapolsek Lembang, Iptu Muh Ridwan Mustari.

Faktor ini pula yang membuat keluarga korban sulit mendeteksi kebohongan sejak awal. 

Selama pacaran online, R hanya mengenal Widya lewat layar ponsel dengan cadar yang sama.

Hukuman Menanti Simpatri

Kini, penyamaran itu sudah berakhir. Simpatri alias Widya resmi ditahan di Polres Pinrang.

Ia dijerat Pasal 378 KUHP Juncto Pasal 64 KUHP tentang penipuan berkelanjutan dengan ancaman hukuman hingga empat tahun penjara.

Meski demikian, kasus ini menyisakan luka mendalam bagi R dan keluarganya. 

Kepercayaan yang mereka berikan berujung pada penghinaan di depan publik.

“Korban masih sangat terpukul. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga martabat keluarga yang merasa dipermalukan,” ujar salah satu kerabat R.

Fenomena Cinta Online dan Penipuan Identitas

Kasus ini membuka mata banyak orang tentang bahaya cinta online tanpa verifikasi yang jelas. 

Kemudahan berkomunikasi lewat aplikasi media sosial sering kali membuat seseorang terlalu percaya pada identitas maya yang ditampilkan.

Dalam dunia psikologi sosial, fenomena ini disebut catfishing, penipuan identitas daring demi keuntungan pribadi, baik finansial maupun emosional.

Beberapa Pelajaran dari Kasus Pinrang

Selalu verifikasi identitas pasangan online: Minta bertemu langsung tanpa penutup wajah.

Waspada jika sering dimintai uang: Apalagi jumlahnya besar dan tanpa alasan jelas.

Libatkan keluarga sejak awal: Agar lebih banyak pihak yang bisa menilai calon pasangan.

Jangan tergesa menikah: Pastikan dokumen identitas sesuai dengan fakta.

Refleksi: Cinta, Kepercayaan, dan Luka

Kisah Simpatri dan R bukan sekadar berita kriminal, tetapi juga potret rapuhnya kepercayaan dalam hubungan modern. 

Cinta yang awalnya bersemi di ruang virtual berubah menjadi bencana nyata.

Bagi sebagian orang, kasus ini mungkin terdengar aneh atau bahkan lucu. 

Namun, bagi korban dan keluarganya, luka yang ditinggalkan sangat dalam. 

Mereka bukan hanya kehilangan uang, tetapi juga harga diri di mata masyarakat.

Di sisi lain, kisah ini juga menjadi peringatan keras agar setiap orang lebih bijak dalam membangun relasi di era digital. 

Identitas bisa disamarkan, wajah bisa ditutupi, dan suara bisa dimanipulasi. 

Tetapi kejujuran, pada akhirnya, akan selalu menemukan jalannya untuk terbongkar.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pantas Selalu Pakai Cadar, Simpatri Ternyata Berkumis dan Nikahi Pria karena Diberi Rp 28 Juta

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!