Wabup Amru : Mandi Safar, Warisan Budaya yang Harus Dirawat Bersama

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Wakil Bupati Kayong Utara Amru Chanwari menghadiri Seminar Kebudayaan Festival Mandi Safar dengan tema Pertahankan Budaya di Bumi Belangkaet, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Teluk Melano, Simpang Hilir, Jumat 15 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Wabup Amru menyampaikan bahwa mandi safar adalah sebuah tradisi yang harus dirawat dan diperkenalkan secara luas. 

"Mandi safar ini juga merupakan sebuah tradisi, kita melayu Kayong ini harus ada ciri khas tersendiri. Mandi Safar ini juga memiliki sejarah yang harus kita perkenalkan kembali ke dunia luar, dan alhamdulillah pada tahun 2022 yang lalu tradisi mandi safar di Simpang Hilir ini telah ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda," papar Amru. 

Untuk itu, Wabup Amru menegaskan kepada seluruh elemen masyarakat terutama generasi muda untuk terus mengenalkan Mandi Safar sebagai tradisi. 

Baca juga: Bupati Romi Wijaya Kukuhkan 28 Anggota Paskibraka Kayong Utara

"Kewajiban kita semua, kewajiban adik-adik juga, untuk tetap memelihara tradisi ini, mengenalkan ke dunia luar, meningkatkan bahwa kita ada adat budaya yang penuh dengan makna dalam kehidupan kita yaitu mandi safar," ungkapnya. 

"Dalam budaya melayu ada nilai-nilai filosofi yang pantas dan patut kita kembalikan, bahwasanya kemajuan kita ini tergantung pada bagaimana ikhtiar kita memajukan bidang kebudayaan," tutupnya. (*)