Pemda Kapuas Hulu Minta Kecamatan dan Puskesmas Kerjasama TNI Polri Turunkan Stunting

"Dimana isu stunting sudah menjadi program Presiden, sehingga kepala daerah diberikan tugas untuk melakukan penanganan kasus stunting," ucapnya.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
RAPAT PENURUNAN STUNTING - Bupati Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan, saat membuka kegiatan rakor tim percepatan penurunan stunting tahun 2025, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kapuas, Selasa 12 Agustus 2025. Bupati Kapuas Hulu, berharap melalui rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting tahun 2025, bisa memperkuat lintas sektor di kecamatan, agar terus berupaya penurunan stunting. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, terus berupaya menekan angka kasus stunting di wilayah Kapuas Hulu

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, berharap melalui rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting tahun 2025, bisa memperkuat lintas sektor di kecamatan, agar terus berupaya penurunan stunting.

"Maka sangat penting kolaborasi semua pihak, sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Diharapkan wilayah kecamatan yang tinggi kasus stunting, agar segera ditangani dengan baik dan benar," ujarnya, Selasa 12 Agustus 2025.

Fransiskus Diaan juga meminta kepada Kecamatan dan Puskesmas, harus melibatkan TNI Polri di wilayah masing-masing, dalam menekan angka kasus stunting tersebut.

"Dimana isu stunting sudah menjadi program Presiden, sehingga kepala daerah diberikan tugas untuk melakukan penanganan kasus stunting," ucapnya.

Kapolres Kapuas Hulu Ingatkan Masyarakat Tak Kibarkan Bendera One Piece di HUT ke 80 RI

Menurut data Dinkes PP KB Kapuas Hulu, jelas Fransiskus Diaan, angka kasus stunting di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu mengalami penurunan lumayan baik. 

"Tapi kalau menurut saya belum signifikan, maka perlu kerja lebih baik lagi," ungkapnya.

Dampak dari stunting tersebut, menyebabkan kemampuan mental dan belajar, anak akan berada dibawah rata-rata dan bisa berakibat fatal pada prestasi anak.

Maka dari itu tegas Bupati, pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dimulai dari anak Remaja Putri, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui yaitu pada saat masa prakonsepsi, sampai dengan 1.000 Hari pertama kehidupan.

"Tantangan ini tentunya harus kita tangani secara baik, terukur, terarah dan akuntabel melalui kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas, dan kerja berkualitas, dengan membangun sinergitas, kolaborasi dan akselerasi semua pihak agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi Generasi yang unggul, berdaya saing dan Berkualitas," ungkapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved