Berita Viral

GAWAT Android dengan Chipset Snapdragon Qualcomm Resmi Terancam, Ditemukan Dua Bug Berbahaya

Smartphone berbasis android dengan chipset Snapdragon Qualcomm resmi terancam karena ditemukan dua bug berbahaya.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Tribunnews.com
SMARTPHONE - Ilustrasi smartphone berbasis android. Smartphone berbasis android dengan chipset Snapdragon Qualcomm resmi terancam karena ditemukan dua bug berbahaya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Smartphone berbasis android dengan chipset Snapdragon Qualcomm resmi terancam karena ditemukan dua bug berbahaya.

Celah keamanan (vulnerability) ditemukan di ponsel Android, terutama yang "diotaki" chipset Snapdragon dari Qualcomm.

Temuan celah ini berasal dari laporan Google Threat Analysis Group (TAG), tim internal Google yang memantau aktivitas peretasan oleh aktor negara dan kelompok tingkat tinggi.

Dua bug berbahaya yang ditemukan berada di komponen pemroses grafis (GPU) Adreno, yang merupakan bagian dari chipset Qualcomm Snapdragon. Chip ini banyak digunakan di ponsel Android kelas menengah hingga flagship.

Ancaman ini dianggap serius karena menyasar langsung komponen pengolah grafis (GPU) dari Qualcomm, yang digunakan secara luas di jutaan perangkat Android.

Apa Itu Payment ID? Sistem Transaksi Keuangan BI dengan Kode Unik Berisi 9 Karakter Huruf dan Angka

Oleh karena itu, Google langsung merilis pembaruan keamanan (security pach) dan meminta pengguna smartphone Android untuk segera memperbarui (update) perangkat mereka.

Makna kemerdekaan lintas generasi.

Dua celah keamanan ditemukan Adapun dua celah yang ditemukan adalah kode CVE-2025-21479 dan CVE-2025-27038, yang diketahui aktif dieksploitasi oleh peretas.

Celah pertama, CVE-2025-21479, memungkinkan peretas menjalankan perintah-perintah tertentu yang merusak memori GPU.

Celah ini ditemukan saat GPU sedang memproses perintah grafis tertentu.

Bug ini diberi skor 8,6 dari 10, yang menunjukkan tingkat keparahan tinggi.

Sementara celah kedua, CVE-2025-27038, bisa membuat memori sistem terganggu ketika ponsel menampilkan grafik di browser seperti Chrome.

Celah ini juga tergolong parah dengan skor 7,5 dari 10.

Kalau dieksploitasi, kedua celah ini bisa memungkinkan peretas untuk mencuri data, mengambil alih perangkat, atau memasang spyware.

TAG menyebut celah ini telah dieksploitasi secara terbatas dalam serangan bertarget, kemungkinan terhadap tokoh penting seperti diplomat, jurnalis, atau ilmuwan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved