Mempawah Dalam Data

7 Macam Bahasa yang Digunakan Sehari-hari di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat

Penggunaan bahasa sehari-hari di Kabupaten Mempawah sangat dipengaruhi oleh latar belakang etnis dan situasi komunikasi.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
BUDAYA MEMPAWAH - Warga RT 13/RW 07, Jalan Mufakat, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Mempawah Timur, menggelar ritual budaya Robo-robo dengan berdoa bersama dan makan secara saprahan, Rabu 6 Oktober 2021. Penggunaan bahasa sehari-hari di Kabupaten Mempawah sangat dipengaruhi oleh latar belakang etnis dan situasi komunikasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabupaten Mempawah merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia beribukota di Kota Mempawah. 

Kabupaten Mempawah atau sebelumnya adalah Kabupaten Pontianak adalah salah satu daerah Pemerintahan Kabupaten Mempawah. Perubahan
Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2014 tanggal 21 Juli 2014.

Kabupaten Mempawah pernah mengalami pemekaran wilayah dengan terbentuknya Kabupaten Landak pada tahun 1999 dan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2007. 

Kabupaten Mempawah terdiri dari 9 kecamatan, 7 kelurahan, dan 60 desa.

Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 301.715 jiwa dengan luas wilayah 2.797,88 km2; dan sebaran penduduk 108 jiwa/km2;

Masyarakat yang mendiami kabupaten Mempawah terdiri dari beragam suku, budaya dan bahasa.

13 Sungai yang Mengalir di Kabupaten Mempawah, dari Mempawah hingga Sebumbun

Penggunaan bahasa sehari-hari di Kabupaten Mempawah sangat dipengaruhi oleh latar belakang etnis dan situasi komunikasi.

Secara umum bisa digambarkan seperti ini:

Bahasa Melayu Mempawah biasanya menjadi bahasa pergaulan lintas etnis di pasar atau pusat keramaian.

Kemudian Bahasa Indonesia digunakan di ranah formal dan saat antar etnis berkomunikasi.

Komunitas Bugis dan Madura umumnya berada di daerah pesisir atau yang dekat pelabuhan.

Bahasa Tionghoa (Hakka & Teochew) lebih sering dipakai di lingkungan keluarga atau komunitas internal.

Berikut adalah macam-macam bahasa yang digunakan sehari-hari di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia:

Di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, masyarakatnya dikenal cukup majemuk, sehingga bahasa yang digunakan juga beragam. Beberapa bahasa yang umum digunakan di Mempawah antara lain:

  1. Bahasa Melayu Pontianak / Melayu Mempawah

Digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh mayoritas masyarakat Melayu. Memiliki logat dan kosakata khas yang sedikit berbeda dari Melayu Pontianak.

  • Posisi: Bahasa daerah yang paling banyak digunakan di ruang publik.
  • Fungsi:

Bahasa pergaulan lintas etnis di pasar, acara adat, dan kegiatan sosial.

Digunakan baik di kota maupun desa, terutama oleh masyarakat Melayu.

  • Ciri khas: Dialeknya agak berbeda dengan Melayu Pontianak, misalnya pengucapan kata lebih “lembut” dan banyak kosakata lokal.

2. Bahasa Dayak

Terdapat beberapa subdialek, misalnya:

  1. Dayak Kanayatn (banyak digunakan di daerah pedalaman)
  2. Dayak Lara / Lara’an
  3. Dayak Banyadu

Umumnya dipakai di komunitas Dayak untuk komunikasi internal.

  • Posisi: Dipakai di daerah pedalaman seperti Toho, Sadaniang, dan sebagian Anjongan.
    Fungsi:
  • Bahasa internal komunitas Dayak.
  • Digunakan di rumah, ladang, dan pertemuan adat.
  • Catatan: Anak-anak Dayak generasi baru banyak yang bilingual (Dayak + Indonesia).

3. Bahasa Bugis

Digunakan oleh masyarakat keturunan Bugis, terutama di daerah pesisir atau kampung nelayan.

  • Posisi: Umum di wilayah pesisir seperti Sungai Kunyit.
  • Fungsi:

Bahasa internal komunitas nelayan Bugis.

Kadang dipakai di pasar pesisir bersama Melayu Mempawah.

4. Bahasa Jawa

Digunakan oleh warga keturunan Jawa yang banyak merantau dan bermukim di Mempawah.

  • Posisi: Digunakan oleh perantau Jawa, terutama di daerah transmigrasi seperti Sungai Kunyit dan Anjongan.
  • Fungsi: Bahasa rumah & komunitas internal.

5. Bahasa Madura

Digunakan oleh komunitas perantau Madura, biasanya di kawasan perdagangan dan pesisir.

  • Posisi: Banyak di Sungai Kunyit, Segedong, dan pesisir lainnya.
  • Fungsi:

Bahasa rumah dan komunitas Madura.

Di luar komunitas, biasanya beralih ke Melayu Mempawah atau Indonesia.

6. Bahasa Tionghoa (Hakka/Khek & Teochew/Chaozhou)

  1. Hakka (Khek) cukup dominan di Mempawah.
  2. Teochew juga digunakan, meskipun jumlah penuturnya lebih sedikit.
  • Posisi: Paling banyak di Mempawah Hilir & Sungai Pinyuh.
  • Fungsi: Bahasa komunitas internal, terutama di lingkungan keluarga dan kegiatan budaya.
  • Catatan: Di ruang publik biasanya berganti ke Melayu Mempawah atau Indonesia.

7. Bahasa Indonesia

Digunakan secara luas di sekolah, pemerintahan, dan komunikasi antar etnis

  • Posisi: Paling banyak di Mempawah Hilir & Sungai Pinyuh.
  • Fungsi: Bahasa komunitas internal, terutama di lingkungan keluarga dan kegiatan budaya.
  • Catatan: Di ruang publik biasanya berganti ke Melayu Mempawah atau Indonesia.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved