Debit Air Menurun, Direktur Perumdam Tirta Pancur Aji Sanggau Akui Berdampak pada Operasional 

Sehingga ini memang menjadi persoalan yang harus diantisipasi oleh PDAM dalam waktu dekat, supaya sumber air di masyarakat bisa menjadi lancar

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Hendri Choenelius
BERI KETERANGAN - Direktur Perumdam Tirta  Pancur Aji Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya saat diwawancarai, Kamis 31 Juli 2025. Untuk di beberapa kecamatan yang operasional PDAM nya bersumber dari air pengunungan, mengalami kesulitan yang cukup tinggi lantaran sumber airnya sudah tak ada dampak dari musim kurang hujan ini.  
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Memasuki musim kurang hujan dan mengakibatkan debit air yang jauh menurun, Direktur Perumdam Tirta  Pancur Aji Sanggau, Yohanes Andriyus Wijaya mengakui berdampak pada operasional PDAM.
"Dengan adanya musim kemarau ini tentu debit air semakin berkurang dan otomatis mempengaruhi operasional dari PDAM,"katanya, Kamis 31 Juli 2025.
Untuk di beberapa kecamatan yang operasional PDAM nya bersumber dari air pengunungan, mengalami kesulitan yang cukup tinggi lantaran sumber airnya sudah tak ada dampak dari musim kurang hujan ini. 
"Sehingga ini memang menjadi persoalan yang harus diantisipasi oleh PDAM dalam waktu dekat, supaya sumber air di masyarakat bisa menjadi lancar," jelasnya.
Sementara ini, dari PDAM secepatnya mungkin membuat saluran-saluran kecil agar paling tidak airnya masih bisa tertampung di reservoir, sehingga airnya tetap bisa disalurkan ke masyarakat walaupun debitnya kecil.
Selain itu, suplai air di kota Sanggau juga mengalami gangguan lantaran penurunan debit air Sungai Kapuas dan Sekayam. Kualitas air pun menurun dan cenderung keruh.

 

• Warga Teluk Barak Kedamin Hilir Kapuas Hulu Datangi PDAM Protes Air Ledeng Tak Lancar

 

"Kami dari PDAM harus mengeluarkan ekstra tambahan untuk pembelian bahan kimia untuk menjernihkan air dan pembunuhan kuman,"tegasnya.
Andre sapaan akrabnya menambahkan, sistem giliran suplai air ke masyarakat masih diterapkan agar semuanya dapat teraliri atau terbagi air.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat bahwa kita tidak bisa mengalirkan air selama 24 jam, tapi sistem giliran. Apalagi debit air yang berkurang saat ini," pungkasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved