Sekolah Rakyat

Gubernur Kalbar Tinjau Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat: Prioritaskan Anak dari Keluarga Tak Mampu

Ia menyebutkan, kuota siswa yang akan direkrut mencakup 25 siswa untuk tingkat SD, 20 siswa untuk SMP, dan 40 siswa untuk SMA. 

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PEGGY DANIA
GUBERNUR KUNJUNGI WARGA - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan saat mengunjungi salah satu rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Gang Pajajaran V No. 14, Sungai Beliung, Pontianak Barat, Selasa 29 Juli 2025. Ia mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi dari calon siswa tersebut. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, melakukan kunjungan ke rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Gang Pajajaran V No. 14, Sungai Beliung, Pontianak Barat, Selasa 29 Juli 2025

Dalam kunjungannya, Ria Norsan menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi calon peserta didik dari keluarga  tidak mampu yang akan mengikuti program Sekolah Rakyat.

"Nah, kita hari ini kunjungan ke rumah calon murid bersama Pak Wali Kota Pontianak dan juga Dinas Sosial, didampingi staf serta Kepala BPS. Kita melihat bagaimana situasi dan kondisi rumah calon siswa yang akan direkrut oleh Sekolah Rakyat," kata Ria Norsan.

Ia menyebutkan, kuota siswa yang akan direkrut mencakup 25 siswa untuk tingkat SD, 20 siswa untuk SMP, dan 40 siswa untuk SMA. 

Wagub Krisantus Sebut Akan Lakukan Kerja Sama Dengan Polda Kalbar Tangani Plat Kendaraan Luar Kalbar

"Untuk SMA ini 40 orang, dua kelas, satu kelasnya 20 orang. Nanti sekolah dan asramanya di Jalan Ex-BLKI. Sementara nanti baru dibangun di Singkawang ,” ujarnya.

Ria Norsan menegaskan bahwa seleksi penerimaan siswa mengutamakan anak-anak dari keluarga yang berpenghasilan di bawah satu juta rupiah per bulan.
 
“Perekrutan kita utamakan masyarakat yang tidak mampu. Artinya, penghasilan orang tuanya tidak sampai satu juta per bulan. Itu yang kita prioritaskan dan kondisi, situasi keadaannya memang tidak mampu itu yang kita utamakan,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Sekolah Rakyat tidak membeda-bedakan latar belakang suku maupun agama. Semua anak bangsa yang memenuhi kriteria akan diperlakukan secara setara dan diberi kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Terkait kunjungan orang tua ke asrama, ia menyebutkan diperbolehkan pada hari libur.

“Nah kalau mungkin hari libur boleh, hari minggu kalau hari-hari sekolah mungkin dibatas,” ungkapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved