Viral Pontianak

5 Peristiwa Terpopuler Kalbar! 16 WNA Tiongkok Dideportasi, Dinkes Sambas Terbitkan Waspada ISPA

Dinas Kesehatan Sambas menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau pada Senin 28 Juli 2025.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/istimewa
PERISTIWA KALBAR TERPOPULER - Ilustrasi deportasi (kiri) dan ilustrasi ISPA (kanan). Kalbar terpopuler hari ini melipuri Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi hingga Dinas Kesehatan Sambas menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau pada Senin 28 Juli 2025. 

Ria Norsan dan Krisantus dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Kinerja keduanya terus menunjukan progres yang luar biasa.

Satu diantaranya adalah menurunnya angka kemiskinan di Kalbar.

Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat terus menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per Maret 2025 tercatat sebanyak 330,95 ribu orang, mengalami penurunan 3,04 ribu orang dibanding September 2024.

Baca selengkapnya disini

3. Dinkes Sambas Terbitkan Edaran Waspada ISPA dan Diare Musim Kemarau

KARHUTLA DI KALBAR - Ilustrasi sakit ISPA. Asap Karhutla Kalbar diduga picu munculnya pasein ISPA dan sakit mata di Puskesmas Serdam, Kubu Raya.
KARHUTLA DI KALBAR - Ilustrasi sakit ISPA. Asap Karhutla Kalbar diduga picu munculnya pasein ISPA dan sakit mata di Puskesmas Serdam, Kubu Raya. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RSUD Meuraxa Aceh)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau, Senin 28 Juli 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengungkapkan, saat ini sedang memasuki musim kemarau bahkan telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik.

"Saat ini Kabupaten Sambas sudah memasuki musim kemarau, selain itu kebakaran hutan mulai terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Sambas," ujarnya.

Hal tersebut, kata Ganjar Eko Prabowo, akan berdampak kepada meningkatnya penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare di Kabupaten Sambas.

Dia menjelaskan, sehubungan hal tersebut beberapa yang perlu di sampaikan pihaknya untuk dapat di tindak lanjuti kepala Puskesmas di wilayah Sambas. 

Mulai meningkatkan upaya penemuan kasus sesuai dengan definisi operasional dan melakukan respon yang merujuk pada pedoman SKDR penyakit potensi KLB/wabah.

"Memantau trend penyakit ISPA dan diare di wilayah kerja masing-masing. Menindaklanjuti laporan penemuan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi 1x24 jam," katanya.

Baca selengkapnya disini

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Fakta Baru Kasus Wardi Sambas, Rumah Ambruk dalam Sekejap di Mempawah

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved