Kue Ambun Pontianak Bertahan Lewat Resep Leluhur Selama 80 Tahun, Tanpa Pengawet dan Pemanis Buatan
Ia menjelaskan bahwa gula digunakan sebagai pengawet alami, sementara santan segar dan telur menjadi bahan pelembut.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Cita rasa tradisional dan komitmen menjaga resep leluhur menjadi daya tarik tersendiri bagi kue ambun khas Pontianak yang berada di Warung Kopi Alex, Jalan Siam, Kecamatan Pontianak Selatan.
Tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan, kue berbentuk bundar ini berhasil memikat lidah masyarakat lokal hingga mancanegara.
Pemilik usaha kue Ambun, Khouw Khiok Miang, mengungkapkan bahwa kue ambun ini merupakan warisan keluarga yang telah bertahan selama lebih dari 80 tahun.
"Kue ambun ini boleh dikatakan kue leluhur kami. Dari moyang, turun ke nenek, lalu ke mama, sekarang saya yang teruskan. Saya sendiri sudah lebih dari 10 tahun bikin kue ini," ujarnya saat ditemui di lokasi usahanya pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa kue ambun buatannya tetap mempertahankan resep tradisional warisan leluhur tanpa menggunakan pengawet dan pelembut kimia.
Ia menjelaskan bahwa gula digunakan sebagai pengawet alami, sementara santan segar dan telur menjadi bahan pelembut.
"Kami benar-benar jaga resep asli. Tidak pakai pengawet, tidak pakai pelembut. Pengawet kami gula, pelembut kami santan segar dan telur. Kami juga tidak pakai induk gula karena tidak baik untuk kesehatan," jelasnya.
Setiap hari, ia memproduksi sekitar 300 buah kue ambun yang dijual seharga Rp 4.000 per buah.
Baca juga: Cegah Kejahatan Siber, Tim PKM Dosen UPGRI Pontianak Edukasi Siswa SMA Bijak Gunakan Gadget
Selain dijual langsung di depan warkop miliknya, ia juga menjual melalui sejumlah pedagang kaki lima di Pontianak.
Ia menambahkan bahwa kue ambun ini kerap dipesan dari luar kota hingga ke Singapura karena kualitasnya yang dijaga dan tanpa bahan kimia tambahan.
Menurutnya, kue ambun cocok dinikmati oleh semua kalangan karena rasanya yang ringan dan tidak terlalu manis.
"Kita sesuaikan dengan gaya hidup sekarang. Banyak orang takut makan manis, jadi rasa kita jaga biar tetap enak tapi sehat. Anak muda juga suka," pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Polres Landak Kembali Gelar Pangan Murah, 4 Ton Beras dan 1 Ton Minyak Goreng Tersalur |
![]() |
---|
DPRD Sosialisasi Tanah Ulayat di Kapuas Hulu |
![]() |
---|
Pemda Landak Sukses Launching CFD, Karolin Kaget Ribuan Warga Hadir |
![]() |
---|
Remisi Kemerdekaan HUT ke-80 RI, 218 Narapidana di Kalbar Langsung Hirup Udara Bebas |
![]() |
---|
Bupati Sanggau Yohanes Ontot Resmikan Gedung Galeri Prestasi Sabang Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.