Mahasiswa IAIN Meninggal
Kalau Mamak Tak Ada Duit, Abang Transfer Ya, Kalimat yang Menjadi Kenangan Terakhir Rio Fanderi
Minggu 13 Juli 2025 sore, keluarga mendapat kabar bahwa Rio dilarikan ke RS Universitas Tanjungpura (Untan). Dikatakan demam.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Suara lirih Sri Azizah pecah saat mengenang panggilan terakhir dari anak sulung kesayangannya, Rio Fanderi (24), mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak yang meninggal dunia pada Kamis, 17 Juli 2025.
Di ujung telepon siang itu Kamis 10 Juli 2025, Rio menyampaikan kabar gembira bahwa ia lulus sidang skripsi. Tapi siapa sangka, percakapan hangat itu menjadi yang terakhir.
“Alhamdulillah, abang sayang. Abang ganteng, abang pintar. Selamat ya, mamak sayang abang...,” kenang Sri Azizah, menirukan ucapannya saat itu dengan suara lirih, Senin 21 Juli 2025 siang.
Tak ada firasat buruk. Rio bahkan bercanda ingin pulang ke rumah yang berada di Sungai Nipah RT 021/RW 001, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, minta dimasakkan ayam, dan berkata akan membawa teman dari Jakarta.
“Kalau mamak gak ada duit, abang transfer ya,” ujar Rio ringan saat itu.
Namun, semua berubah drastis hanya beberapa hari kemudian.
Minggu 13 Juli 2025 sore, keluarga mendapat kabar bahwa Rio dilarikan ke RS Universitas Tanjungpura (Untan). Dikatakan demam.
Tapi saat Sri Azizah melihat langsung, tubuh anaknya terbaring lemah, tak sadarkan diri.
“Ini bukan demam biasa. Saya langsung lemas... perawat minta scan kepala. Saya sudah tak sanggup berpikir,” ceritanya mengenang sosok Rio.
Rio sebelumnya dikabarkan mengalami insiden di lingkungan kampus, Sabtu 12 Juli malam.
Ia disebut-sebut terjatuh dan terbentur tiang di sekitar area UKM. Namun cerita itu belum benar-benar jelas.
Baca juga: Ormas Dayak Aksi Damai Tolak Program Transmigrasi di Mempawah: Kami Bukan Penonton di Negeri Sendiri
Dari keterangan beberapa teman, Rio ditemukan tertelungkup dan mengeluarkan darah dari hidung.
Setelah dirawat sejak Minggu 13 Juli dalam kondisi kritis, Rio menghembuskan napas terakhir pada Kamis siang, 17 Juli pukul 14.25 WIB.
Saat keluarga bersiap memakamkan jenazah, pihak keluarga akhirnya menyepakati untuk dilakukan autopsi. Ayah dan paman Rio pun sepakat, demi mengungkap kebenaran.
“Saya hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak saya. Dia anak baik. Tidak pernah punya musuh,” ujar Sri Azizah, penuh harap.
Duka yang mendalam kini menyelimuti keluarga. Di balik senyum terakhir sang “abang sayang”, tersimpan tanya yang belum terjawab.
Keluarga hanya ingin keadilan agar kepergian Rio tak berlalu tanpa kepastian. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Mahasiswa IAIN Meninggal
Rio Fanderi
IAIN Pontianak
meninggal dunia
Kabupaten Mempawah
TribunBreakingNews
Kalimantan Barat
Tangis Ibunda Rio Fanderi: Mahasiswa IAIN yang Baik, Suka Bercanda dan Setia Mengumandangkan Azan |
![]() |
---|
3 Kalimat Bisikan Sri Azizah Sebelum Rio Fanderi Meninggal, Genggam Tangan Ibu Lalu Pergi Selamanya |
![]() |
---|
POLISI Sita Barang Bukti Kasus Tewasnya Rio Fanderi Mahasiswa IAIN Pontianak, Ada Bukti yang Hilang! |
![]() |
---|
HASIL Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Rio Fanderi, PKBH IAIN Pontianak Tegaskan Jangan Berspekulasi |
![]() |
---|
Malam Penuh Pertanyaan! Detik Terakhir Rio Fanderi Mahasiswa IAIN Ditemukan Tergeletak di UKM Komsan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.