Alasan Atlet Esport Kalbar Batal Ikut Fornas 2025 di NTB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan eSports Indonesia Kalbar, Dwi Susanto mengungkap alasan dibalik batalnya atlet-atlet tersebut ke NTB.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nasib miris baru saja dialami sejumlah atlet eSports Kalimantan Barat.
Mereka terpaksa batal mengikuti Festival Olahraga Nasional (Fornas) 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kenapa?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan eSports Indonesia Kalbar, Dwi Susanto mengungkap alasan dibalik batalnya atlet-atlet tersebut ke NTB.
Dwi Susanto menyebut mereka kurang dapat dukungan dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kalimantan Barat.
"Terkait Fornas di NTB, Kormi hanya memberikan rekomendasi, dan aparel ke Induk Organisasi Olahraga (Inorga)," kata Dwi Susanto, di Pontianak, Sabtu 19 Juli 2025.
Kurang Dukungan Dana
Dwi Susanto mengungkap Kormi tidak memberikan dukungan dana untuk atlet IESPA memberangkatkan atletnya.
Dimana perssyaratan untuk mengambil atribut harus menunjukkan tiket pesawat atau kapal.
"Sebagai salah satu Inorga yang tergabung dalam Kormi, kami bertugas melakukan penjaringan, menyiapkan kompetisi, serta membina untuk mendapatkan atlet, dan itu sudah kita lakukan," ujarnya.
• Tak Ada Dukungan Akomodasi dan Transportasi. Atlet IESPA Kalbar Batal Berangkat Fornas di NTB
Ia juga menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia ketahui anggaran yang didapat Kormi dari Pemprov Kalbar pada 2025 cukup memadai untuk mendukung keberangkatan atlet IESPA Kalbar.
Dirinya mengaku kecewa IESPA Kalbar yang telah matang membina dan menjaring atlet malah terhambat dari sisi anggaran.
"Untuk support, transportasi, dan akomodasinya kita tidak didukung, jika IESPA sebagai Inorga yang berkewajiban melakukan pembinaan dan penjaringan atlet juga harus membiayai atlet untuk mengikuti Fornas NTB, lalu fungsi Kormi sendiri apa?" tanya Dwi.
Atlet IESPA Kalbar Siap Diberangkatkan
Dijelaskannya, secara kesiapan atlet binaan IESPA Kalbar sudah sangat siap untuk berangkat.
Bahkan pihaknya mengaku sudah menerima undangan dari Kormi.
Undangan yang dilayangkan berisikan pengambilan atribut perlengkapan dan rekomendasi dengan syarat melampirkan tiket pesawat atau tiket kapal para peserta.
"Jadi ini jelas Kormi tidak menyiapkan untuk akomodasi dan transportasi bagi atlet Inorga, dengan begitu IESPA tidak mengikuti agenda Fornas NTB, sebab tidak bisa mengirimkan atlet kita," ungkap Dwi.
• Asmo Kalbar Kirim Siswa SMKN 7 Pontianak Ikuti Ajang Safety Riding Camp Nasional
Dijelaskan lagi, saat ini, terdapat 10 atlet dan official yang tergabung di IESPA.
Melihat kondisi yang terjadi, Dwi berharap Kormi dapat melakukan tugas dan fungsinya kepada Inorga.
"Sebab tidak elok rasanya jika Inorga yang menjaring serta membina atlet kemudian dibebani juga dengan tugas menyiapkan transportasi akomodasi untuk para atletnya," jelasnya.
Dirinya juga melihat kekecewaan atlet yang sudah siap berangkat dan telah melewati seleksi untuk mengikuti Fornas.
“Ternyata gagal berangkat hanya karena tidak adanya fasilitas transportasi akomodasi," pungkasnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Fenomena Kulminasi Matahari, Wali Kota Pontianak Sebut Anugerah untuk Branding Kota Khatulistiwa |
![]() |
---|
Siswa SMA 1 Pontianak Antusias Sambut Program Internet Gratis Sekolah |
![]() |
---|
Inovasi Digital Pendidikan di Kalbar, Siswa Belajar dengan Smart Board |
![]() |
---|
5 FAKTA Dukun Cabuli Gadis 17 Tahun di Kubu Raya: Awal Pertemuan hingga Cara Pelaku Rayu Korban |
![]() |
---|
Pesan Kapolres Landak Saat Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 70 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.