Beras Subsidi SPHP Dijual Murah Rp 62.500 per 5 Kg, Ini Syarat dan Cara Belinya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pemerintah resmi menyalurkan beras subsidi SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sebanyak 1,3 juta ton untuk menekan harga beras yang masih tinggi di pasaran. 

Penyaluran ini dilakukan melalui berbagai titik strategis di seluruh Indonesia, dengan tujuan menjaga kestabilan harga pangan pokok dan memperkuat daya beli masyarakat.

Beras SPHP ini diambil dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini mencapai sekitar 4,2 juta ton, menurut data terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk dengan Mendagri, Bulog, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

• 5 Tempat Wisata Religi di Pontianak yang Wajib Dikunjungi, Penuh Sejarah dan Keindahan

5.302 Titik Distribusi Beras Murah

Pemerintah telah menetapkan sebanyak 5.302 titik penyaluran beras SPHP yang tersebar di berbagai wilayah. 

Salah satunya terlihat di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, di mana warga antusias memanfaatkan program ini untuk membeli beras murah serta bahan pokok lain seperti minyak goreng dan gula dalam kegiatan bertajuk Gerakan Pangan Murah.

Harga beras SPHP yang dijual ke masyarakat dipatok hanya Rp 62.500 per karung berisi 5 kg, menjadikannya jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar saat ini.

Siapa yang Bisa Membeli Beras SPHP?

Program ini menyasar masyarakat umum, terutama yang terdampak kenaikan harga pangan. Namun, prioritas tetap diberikan kepada kelompok berpenghasilan rendah atau rentan secara ekonomi.

• Pilu, 5 Anak Jadi Yatim Piatu Setelah Orang Tuanya Tewas Kecelakaan di Banyumas

Berikut prosedur pembelian beras subsidi SPHP:

  1. Datang ke Titik Penyaluran Resmi
Kunjungi lokasi distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, seperti Kantor Pos, pasar tradisional, kelurahan, atau lokasi yang diumumkan oleh Pemda setempat.

  2. Bawa Identitas Diri
Siapkan KTP atau KK sebagai bukti domisili. Beberapa titik mungkin juga meminta undangan atau kupon dari RT/RW atau kelurahan.

  3. Pembelian Dibatasi
Tiap warga umumnya hanya bisa membeli 1 karung (5 kg) hingga maksimal 2 karung (10 kg) untuk menghindari penimbunan dan memastikan pemerataan.

  4. Bayar Tunai atau Non-Tunai
Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau menggunakan QRIS/e-wallet, tergantung fasilitas yang disediakan di lokasi.