Berita Viral

Cinta Ditolak Kakek Culik Siswi SMP Disiang Bolong, Warga yang Melihat Tak Berkutik Diancam Sajam

Aksi ini bermula dari obsesi cinta SR terhadap korban yang masih di bawah umur dan berkali-kali ditolak keluarganya. 

YouTube Harian Surya
SISWI SMP DICULIK - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Harian Surya, Jumat 18 Juli 2025, memperlihatkan NA (13), seorang siswi SMP di Bone, Sulawesi Selatan, diculik oleh enam orang dewasa dipimpin oleh tetangganya sendiri, seorang kakek berusia 60 tahun berinisial SR. Aksi ini bermula dari obsesi cinta SR terhadap korban yang masih di bawah umur dan berkali-kali ditolak keluarganya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – NA (13), seorang siswi SMP di Bone, Sulawesi Selatan, tak pernah menyangka perjalanan pulangnya dari sekolah berubah menjadi mimpi buruk. 

Ia diculik oleh enam orang dewasa dipimpin oleh tetangganya sendiri, seorang kakek berusia 60 tahun berinisial SR. 

Aksi ini bermula dari obsesi cinta SR terhadap korban yang masih di bawah umur dan berkali-kali ditolak keluarganya. 

Penculikan berlangsung siang bolong di depan warga, namun mereka tak berdaya karena para pelaku membawa senjata tajam. 

Polisi mengungkap bahwa motif utama pelaku adalah sakit hati karena cintanya ditolak. 

"Menurut pengakuan SR, dia suka sama korban dan ditolak oleh keluarganya, makanya diculik," ungkap AKP Alvin Aji Kurniawan. 

Beruntung, NA berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari empat jam, meski kini ia mengalami trauma dan dalam pendampingan psikologis.

Lelaki Nyamar Jadi Wanita Mengaku Sister Hong, Tipu 1.692 Pria hingga Rekam Adegan Syur

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Cinta Tak Terbalas Bisa Memicu Aksi Kriminal?

Sebuah peristiwa memilukan mengguncang masyarakat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Senin siang 14 Juli 2025. 

Seorang siswi SMP berinisial NA diculik secara paksa saat pulang sekolah oleh enam orang dewasa, termasuk seorang pria lanjut usia yang ternyata tetangganya sendiri.

Pelaku utama, seorang kakek berinisial SR (60), nekat menculik NA karena cintanya ditolak oleh keluarga korban.

Aksi ini tidak dilakukannya sendiri, melainkan dibantu lima orang lainnya dua di antaranya perempuan.

"Menurut pengakuan SR, dia menyukai korban dan pernah ditolak oleh keluarganya, itulah yang menjadi motif penculikan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Alvin Aji Kurniawan.

Mengapa Penculikan Ini Mengejutkan Warga?

Terjadi di Siang Bolong dan Disaksikan Warga

Kejadian tragis itu berlangsung sekitar pukul 13.00 WITA, saat NA baru saja meninggalkan sekolah. 

Di jalan pulang, ia tiba-tiba dihampiri oleh sekelompok orang dan diseret masuk ke mobil oleh lima pelaku.

Salah satu dari mereka bahkan membawa senjata tajam berupa parang. 

Kehadiran senjata ini menimbulkan ketakutan, membuat warga sekitar yang menyaksikan kejadian tidak berani bertindak.

"Orang-orang melihat, tapi takut menolong karena ada parang di tangan salah satu pelaku," ungkap salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

Siapa Saja yang Terlibat dalam Aksi Ini?

Polisi mengamankan enam pelaku yang terlibat dalam penculikan. Mereka adalah:

  1. SR (60), petani asal Desa Bainang — pelaku utama
  2. HJ (76), pensiunan ASN dari Dusun Bekku, Desa Paccing
  3. AP (56), wiraswasta dari Jalan A.P Pettarani
  4. AD (55), ibu rumah tangga, juga dari Jalan A.P Pettarani
  5. MA (53), petani yang tinggal di BTN Biru Permai
  6. Satu pelaku lainnya identitasnya belum diungkap ke publik

Para pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Bone.

7 Fakta Baru 5 Bayi Pontianak Dijual Rp 16 Juta ke Singapura yang Dipesan Sejak Dalam Kandungan

Bagaimana Kondisi Korban Setelah Diselamatkan?

Korban Ditemukan dalam Waktu Kurang dari Empat Jam

Setelah menerima laporan dari keluarga korban, kepolisian bergerak cepat. 

Dalam waktu kurang dari empat jam, NA berhasil ditemukan di Desa Cinnong, Kecamatan Amali. 

Saat ditemukan, ia masih mengenakan seragam sekolah dan berada dalam kondisi fisik yang utuh.

Namun secara psikis, NA mengalami trauma serius akibat penculikan yang dialaminya. 

Saat ini ia berada dalam pendampingan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone.

“Keselamatan dan pemulihan korban menjadi prioritas utama kami,” tegas AKP Syafriadi, salah satu perwira di Polres Bone.

Pendampingan Psikologis: Apa yang Dilakukan Polisi?

Pihak kepolisian bekerja sama dengan PPA untuk memastikan proses pemulihan NA berjalan baik. 

Pendampingan ini meliputi konseling psikologis serta dukungan hukum dan sosial bagi korban serta keluarganya.

"Trauma anak-anak dalam kasus penculikan bisa berlangsung lama jika tidak ditangani dengan tepat. Kami akan terus dampingi sampai korban merasa aman dan pulih kembali," jelas seorang petugas dari unit PPA.

Apa Implikasi Hukum bagi Para Pelaku?

Ancaman Hukuman Berat Menanti

Polisi menjerat para pelaku dengan pasal penculikan anak di bawah umur. 

Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara hingga 15 tahun. 

Proses penyelidikan masih berjalan dan polisi masih mendalami peran masing-masing pelaku dalam peristiwa ini.

Kasus ini juga membuka mata publik akan pentingnya perlindungan anak dari kekerasan, baik fisik maupun psikologis, yang bisa muncul bahkan dari orang-orang terdekat.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus Ini?

Bahaya Obsesi dan Ketimpangan Usia dalam Relasi

Kisah ini bukan sekadar berita kriminal biasa. 

Ini adalah cerminan dari bahaya obsesif dalam hubungan sepihak, terutama ketika melibatkan anak di bawah umur dan ketimpangan usia serta kekuasaan.

SR, seorang kakek, mengejar seorang anak SMP yang jelas-jelas berada dalam tahap perkembangan yang belum matang secara psikologis maupun hukum. 

Ketika cintanya ditolak, ia memilih jalan kekerasan, bukan introspeksi atau penerimaan.

Penolakan seharusnya tidak direspons dengan paksaan. 

Dalam konteks hubungan sosial, ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan emosional dan etika relasi dalam masyarakat.

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa anak-anak harus mendapatkan perlindungan penuh dari ancaman kekerasan, bahkan dari orang yang mereka kenal. 

Obsesi bukan cinta, dan cinta tidak pernah berujung pada penculikan.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul CINTA DITOLAK Berkali-kali, Kakek 60 Tahun Culik Tetangga yang Masih SMP, Ada 5 Pelaku

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved