Berita Viral
5 Bayi Pontianak Dijual ke Singapura Seharga Rp 16 Juta, Dipesan Sejak Dalam Kandungan
Bayi-bayi malang ini, sebagian bahkan belum genap berusia tiga bulan, disiapkan untuk dijual dengan harga hingga Rp16 juta per anak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Enam bayi tak berdosa berhasil diselamatkan dari jaringan perdagangan manusia lintas negara yang hendak mengirim mereka ke Singapura.
Bayi-bayi malang ini, sebagian bahkan belum genap berusia tiga bulan, disiapkan untuk dijual dengan harga hingga Rp16 juta per anak.
Polda Jabar membongkar praktik keji ini setelah mendapat laporan penculikan dari salah satu orang tua korban.
Para pelaku semuanya perempuan memiliki peran beragam, dari merekrut ibu hamil hingga mengurus dokumen dan pengiriman ke luar negeri.
Direktorat Kriminal Umum kini tengah mendalami keberadaan bayi lain yang diduga telah dikirim ke Singapura.
Polda Jabar pun menggandeng Interpol untuk menyisir lebih jauh jaringan sindikat ini.
Bayi-bayi selamat kini dititipkan di RS Sartika Asih Bandung untuk pemeriksaan kesehatan dan akan diarahkan ke penampungan.
• Belum Bisa Jalan, Bayi 11 Bulan di Chengdu Sudah Mahir Bermain Skateboard dan Viral di Media Sosial
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Bagaimana Polisi Mengungkap Jaringan Penjualan Bayi Antarnegara?
Sebuah operasi pengungkapan jaringan perdagangan manusia berhasil menyelamatkan enam bayi yang hendak dijual ke Singapura oleh sindikat perdagangan bayi.
Bayi-bayi yang masih berusia 2 hingga 4 bulan ini ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan, dan kini berada di bawah perlindungan Polda Jawa Barat.
Operasi ini bermula dari laporan orang tua yang kehilangan anaknya. "Awalnya dari laporan penculikan anak. Satu bayi ditemukan di Tangerang, sisanya di Pontianak," kata Kombes Pol Surawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, pada Senin (14/7/2025).
Siapa Saja yang Terlibat dalam Sindikat Penjualan Bayi Ini?
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap 12 tersangka yang semuanya perempuan.
Mereka memiliki peran berbeda dalam jaringan ini, mulai dari perekrut ibu hamil, perawat bayi, hingga pembuat dokumen palsu seperti akta kelahiran dan paspor.
“Para pelaku sudah membentuk jaringan sejak sebelum bayi lahir. Ada yang memesan bayi dari dalam kandungan, membiayai persalinan, dan langsung mengambil bayi usai lahir,” terang Surawan.
Harga bayi yang dijual berada di kisaran Rp11 juta hingga Rp16 juta, tergantung kondisi dan usia bayi.
Dari keterangan para tersangka, bayi-bayi tersebut akan 'diadopsi' di Singapura, meski kebenaran hal ini masih dalam pendalaman aparat.
Bagaimana Nasib Para Bayi yang Diselamatkan?
Setelah diselamatkan, keenam bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum dititipkan ke tempat penampungan aman.
“Besok bayi-bayi itu kami serahkan ke penampungan setelah diperiksa kesehatannya,” ujar Surawan.
Namun hingga berita ini ditulis, Dinas Sosial Kota Bandung belum menerima informasi resmi dari pihak kepolisian.
“Kami belum dapat laporan dari Polda Jabar. Akan kami telusuri lebih lanjut,” kata Irvan, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).
Mengapa Bayi-Bayi Ini Bisa Masuk dalam Jaringan Perdagangan Orang?
Kepolisian menduga bahwa sebagian bayi dijual oleh orang tuanya sendiri sejak dalam kandungan.
Dalam beberapa kasus, orang tua menyetujui kehamilan mereka "dibiayai" oleh sindikat, dengan imbalan menyerahkan anak setelah lahir.
Fenomena ini memperlihatkan sisi kelam realitas sosial yang sering kali luput dari perhatian: kemiskinan dan ketidakberdayaan bisa membuat orang tua mengambil keputusan ekstrem.
Polisi menyebut total sudah ada 24 bayi yang berhasil diidentifikasi sebagai korban jaringan yang sama.
“Kasus ini sudah berjalan sejak 2023. Kami yakin ada korban lain dan kemungkinan tersangka tambahan masih terbuka,” jelas Surawan.
• Minum Oli Bekas Bayi di Ngawi Meninggal Sempat Alami Pendaharan dari Hidung dan Kejang-kejang
Bagaimana Tanggapan Imigrasi dan Langkah Selanjutnya?
Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa paspor, surat kelahiran palsu, dan dokumen identitas lain yang disiapkan untuk keberangkatan bayi ke luar negeri.
Namun hingga kini, Kantor Imigrasi Bandung menyatakan belum menerima koordinasi dari Polda Jabar terkait dokumen perjalanan korban.
“Belum ada koordinasi resmi,” ujar Ruth Caroline, Kasubsi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Bandung.
Polda Jabar juga menyatakan tengah menjalin komunikasi dengan Interpol untuk menelusuri kemungkinan bayi-bayi lain yang telah berhasil dikirim ke Singapura.
Apakah Kasus Ini Akan Terus Berkembang?
Kombes Surawan menegaskan bahwa penyidikan masih berjalan.
Para tersangka saat ini masih diperiksa secara intensif untuk mengungkap jalur distribusi, modus perekrutan, hingga siapa saja pembeli di luar negeri.
“TKP awal ada di Bandung. Bayi disalurkan ke penampungan di Jakarta dan Pontianak. Sebagian pelaku bahkan berprofesi sebagai perawat rumahan,” katanya.
Pihak kepolisian juga membuka kemungkinan bahwa orang tua dari bayi bisa menjadi tersangka, bila terbukti terlibat dalam transaksi penjualan anak mereka sendiri.
Apa Pesan di Balik Pengungkapan Kasus Ini?
Pengungkapan sindikat ini bukan sekadar laporan kriminal, tetapi tamparan atas kemanusiaan.
Bayi-bayi tak berdosa yang belum sempat merangkak, sudah diperdagangkan seperti barang.
Kisah ini bukan hanya soal kriminalitas, tapi juga tentang kemiskinan, ketimpangan, dan kegagalan perlindungan sosial yang perlu jadi perhatian bersama.
Polda Jabar menegaskan komitmennya untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. "Kami tidak akan berhenti sampai seluruh jaringan ini terungkap," tutup Surawan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polda Jabar Bongkar Jaringan Jual Beli Bayi, Ada yang Dijual Sebelum Lahir, Ini Modus Operandinya
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
penjualan bayi ke Singapura
sindikat perdagangan bayi Pontianak
jaringan human trafficking Indonesia
penyelamatan bayi oleh Polda Jabar
kasus perdagangan anak 2025
harga jual bayi di pasar gelap
orang tua jual bayi sejak dalam kandungan
Tragedi Pernikahan Pengantin Pria Tewas karena Tembakan Perayaan di Turkiye |
![]() |
---|
Penembakan Gereja Katolik Minneapolis 2025, 2 Anak Tewas dan 17 Luka-luka |
![]() |
---|
Menantu Usir Mertua karena Dendam Lama, Kisah Sherly 18 Tahun Berliku 2025 |
![]() |
---|
Siswa SMK Koma 3 Hari Akibat Lemparan Helm Polisi, Polda Banten Janji Transparan 2025 |
![]() |
---|
BEDA Apple Music Vs Spotify Lengkap Perbandingan Harga Langganan hingga Fitur dan Kualitas Layanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.