Berita Viral
Tangis Perpisahan dan Mata Kantuk, Wajah Emosional Hari Pertama Sekolah di Tengah Perubahan Sistem
Banyak yang bangun sejak pukul 04.00 pagi, bahkan tanpa sempat mandi atau sarapan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari pertama sekolah tahun ajaran 2025/2026 diwarnai tangis haru dan rasa kantuk yang mendalam.
Di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Jakarta Timur, banyak orangtua tak kuasa menahan air mata saat melepas anak mereka memasuki asrama untuk pertama kalinya.
Para siswa datang lengkap dengan koper dan perlengkapan pribadi, siap memulai hidup baru jauh dari rumah.
Suasana serupa juga terlihat di Sekolah Rakyat Menengah Inten Soeweno, Cibinong, di mana anak-anak dari latar belakang rentan mulai menapaki langkah pendidikan dengan harapan lebih baik.
Sementara itu, di Cianjur, murid-murid SD mengaku mengantuk karena harus beradaptasi dengan kebijakan baru masuk sekolah pukul 06.30 WIB.
Banyak yang bangun sejak pukul 04.00 pagi, bahkan tanpa sempat mandi atau sarapan.
Di balik semua itu, tersimpan kisah perjuangan, adaptasi, dan harapan yang mengiringi awal perjalanan pendidikan anak-anak Indonesia.
• Pakai Sepatu Rusak di Hari Pertama Masuk Sekolah, Siswa Jakarta Percaya Diri Berdiri Saat Upacara
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Mengapa Hari Pertama MPLS di Sekolah Rakyat Dipenuhi Tangisan?
Suasana Haru di Sentra Handayani, Jakarta Timur
Senin, 14 Juli 2025, menjadi hari penuh emosi di Sekolah Rakyat yang berlokasi di Sentra Handayani, Jakarta Timur.
Sejak pukul 07.00 WIB, para siswa baru berdatangan bersama orangtua mereka, lengkap dengan koper dan tas besar yang menandakan mereka akan tinggal di asrama.
Layaknya siswa Sekolah Dasar pada umumnya, mereka mengenakan seragam putih-merah yang bersih dan rapi.
Namun, perpisahan di gerbang sekolah menghadirkan momen yang tak mudah.
Orangtua tidak diperkenankan mengantar anak hingga ke dalam gedung.
Di sinilah tangis pecah. Ade, salah satu orangtua murid, memeluk anaknya erat sambil menahan tangis.
“Yang pintar ya, yang fokus belajarnya,” ujar Ade sambil menyeka air mata.
Setelah melewati proses registrasi, para murid diarahkan ke aula untuk mengikuti sesi perkenalan daring bersama murid Sekolah Rakyat dari wilayah lain.
Cerita Anak Yatim di Cibinong: Siapa yang Menjadi Penjaganya?
Situasi serupa terjadi di Sekolah Rakyat Menengah Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Bogor.
Sejak pagi, antrean siswa berseragam putih-merah memenuhi halaman depan asrama untuk pembagian kamar.
Di antara mereka, ada Dewi Nurshiyami (41), warga Bogor Utara, yang datang sebagai wali dari seorang anak yatim.
“Saya ke sini bawa anak yatim, qodarullah ini sudah ditinggal ayahnya dari kecil dan ibunya kerja bantu-bantu di rumah makan. Jadi saya yang menjadi walinya,” tutur Dewi.
Dewi menaruh harapan besar pada Sekolah Rakyat karena merupakan program pemerintah yang ia nilai lebih terjamin dari segi fasilitas dan pendampingan.
“Namanya program pemerintah, sudah pasti terjamin istilahnya apa-apanya,” ujarnya.
Di lokasi, pendamping sekolah terlihat sigap membantu siswa menuju kamar masing-masing.
Suasana haru bercampur dengan antusiasme, terutama dari anak-anak yang untuk pertama kalinya akan hidup jauh dari keluarga.
• Minum Oli Bekas Bayi di Ngawi Meninggal Sempat Alami Pendaharan dari Hidung dan Kejang-kejang
Bagaimana Anak-Anak Cianjur Menyesuaikan Diri dengan Jam Masuk Baru?
Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB: Apa Dampaknya?
Sementara itu, di Cianjur, Jawa Barat, hari pertama sekolah berlangsung dalam suasana berbeda. Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menetapkan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
Imbasnya, banyak murid sekolah dasar tampak mengantuk di hari pertama.
Feni (9), siswa kelas 3 SDN Ibu Jenab 2 Cianjur, mengaku harus bangun jauh lebih pagi dibanding biasanya.
“Tadi bangun jam setengah lima. Biasanya jam enam. Tapi sekarang kan sekolahnya harus pagi-pagi,” ucap Feni polos.
Hal serupa dirasakan Nisa (9), yang bahkan bangun pukul 04.00 WIB demi berangkat sebelum pukul enam.
Beberapa murid lain mengaku belum sempat mandi atau sarapan karena tergesa-gesa.
Bagaimana Orangtua dan Sekolah Menanggapi Perubahan Ini?
Topik (45), salah satu orangtua murid, mengakui kesulitan menyesuaikan diri dengan jadwal baru tersebut.
“Kalau kami sebagai orangtua ya ikut saja jadwal anak. Tapi memang tadi cukup repot saat persiapan sekolahnya,” ungkapnya.
Menurut Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Kabupaten Cianjur, Aripin, perubahan jam masuk ini telah disosialisasikan jauh-jauh hari.
Meski banyak siswa masih tampak mengantuk, ia menilai hal itu adalah bagian dari proses adaptasi.
“Wajar ya kalau tadi ada yang masih kantuk-kantuk karena ini hal yang baru. Jadi perlu penyesuaian,” jelas Aripin di SDN Ibu Jenab 2.
Ia menambahkan, MPLS hanya berlaku bagi siswa kelas 1, sementara kelas lainnya langsung mengikuti pembelajaran sesuai kalender kurikulum yang telah disiapkan.
Apa Makna di Balik Tangisan dan Kantuk di Hari Pertama Sekolah?
Dari Jakarta hingga Cianjur, hari pertama sekolah tahun ajaran 2025/2026 tidak hanya menghadirkan kebijakan dan prosedur baru, tetapi juga menyimpan potret emosi dan perjuangan keluarga Indonesia.
Bagi sebagian anak, ini adalah awal dari hidup mandiri di lingkungan asrama.
Bagi yang lain, ini adalah tantangan menyesuaikan ritme hidup dengan kebijakan pendidikan yang baru.
Di balik koper, seragam baru, dan alarm yang berbunyi terlalu pagi, tersimpan semangat untuk belajar dan tumbuh serta pelukan orangtua yang selalu menyertai dari kejauhan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Peluk dan Tangis di Gerbang Asrama Sekolah Rakyat... dan Ketika Wajah-wajah Kantuk Warnai Murid SD di Hari Pertama Sekolah...
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Hari pertama sekolah 2025
MPLS Sekolah Rakyat
Masa Orientasi Siswa Baru
Sekolah Rakyat Sentra Handayani
Jam masuk sekolah 06.30 WIB
Kebijakan sekolah pagi Jawa Barat
Anak menangis masuk asrama
Adaptasi anak sekolah dasar
Cerita orangtua antar anak sekolah
Emosi orangtua hari pertama sekolah
FAKTA di Balik Video Kontroversial Anggota DPRD Gorontalo Terungkap! Wahyudin Ngaku Diperas |
![]() |
---|
KLARIFIKASI Wakil Kepala BGN soal Surat Perjanjian SPPG-Penerima Manfaat Rahasiakan Keracunan MBG |
![]() |
---|
LIVE Jam Puncak Gerhana Matahari Sebagian Hiasi Langit Indonesia Malam Ini 21 September 2025 |
![]() |
---|
MISTERI Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Indonesia hingga Pakar Ungkap Fenomena Apa yang Melanda |
![]() |
---|
FAKTA-Fakta Skandal Kapolsek Brangsong dengan Guru PAUD Janda 2 Anak, Digrebek Warga Usai Demo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.