Berita Viral

Apa Itu Program LCGC yang Resmi Diperpanjang Pemerintah Hingga Tahun 2031 Mendatang

Program Low Cost Green Car (LCGC) atau Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) yang resmi diperpanjang hingga 2031.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Tribunnews.com
PAMERAN MOBIL - Ilustrasi pameran mobil model LCGC. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan program LCGC akan tetap dilanjutkan setidaknya hingga 2031 mendatang. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada tahun pertama berjalan, penjualan mobil murah ini langsung menembus 51.180 unit atau setara 4 persen dari total penjualan mobil nasional saat itu yang mencapai 1,22 juta unit.

Setahun kemudian, dengan tambahan model Datsun Go dan Datsun Go+ serta penjualan penuh, total LCGC baru yang berhasil didistribusikan melonjak menjadi 172.120 unit dengan pangsa pasar 14 persen.

Rekor tertinggi terjadi pada 2016, di mana penjualan LCGC naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya, hingga menembus 235.171 unit.

Sejak itu, LCGC menjadi salah satu penopang utama penjualan mobil di segmen terjangkau.

Masa Pandemi

Menjelang pandemi Covid-19, LCGC masih kuat dengan total penjualan 217.454 unit pada 2019.

Namun, merebaknya pandemi pada 2020 membuat industri otomotif terpukul.

Penjualan LCGC merosot tajam hingga 51 persen menjadi hanya 104.650 unit.

Saat itu, Datsun dan Suzuki masih bermain di segmen ini. Datsun memutuskan mundur pada 2020, diikuti Suzuki yang menghentikan penjualan Karimun Wagon R pada akhir 2021.

Meski kehilangan pemain, segmen ini tetap menunjukkan daya tahan. Pada 2021, penjualan bangkit 40 persen menjadi 146.520 unit.

Sepanjang 2022, LCGC mencatat kenaikan penjualan sebesar 27 persen menjadi 186.649 unit, meski hanya tersisa tiga merek, yakni Toyota (Agya, Calya), Daihatsu (Ayla, Sigra), dan Honda (Brio Satya).

Tahun 2023, penjualan LCGC menembus 204.705 unit atau sekitar 20 persen dari total penjualan mobil nasional yang menembus 1 juta unit.

Memasuki 2024, kontribusinya tetap stabil di kisaran 20 persen meski volume penjualan turun menjadi 176.766 unit seiring melemahnya pasar otomotif nasional.

Tak Lagi Dapat Insentif Penuh

Sejak 2021, pemerintah memfokuskan insentif penuh PPnBM hanya pada kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) alias battery electric vehicle (BEV), sejalan dengan upaya mendorong kendaraan rendah emisi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved