Sambas Dalam Data

DAFTAR 15 Nama Sultan Sambas Lengkap Gelar Hingga Masa Pemerintahan Tahun Masehi dan Hijriah

Berdasarkan dokumen dan fakta sejarah yang terhimpun, Kerajaan yang bercorak Islam muncul di Kabupaten Sambas atau Muare Ulakan sejak dekade ke tiga a

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Prokopim Pemkab Sambas.
ZIARAH - Bupati Sambas H Satono bersama jajaran Pemkab Sambas berziarah ke makam Sultan Sambas. Ziarah turut dihadiri kerabat Istana Al-Watzikhoebillah, Kamis 13 Juli 2023. Berikut nama 15 Sultan di Kabupaten Sambas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini daftar Sultan yang memerintah Kesultanan Sambas.

Berdasarkan dokumen dan fakta sejarah yang terhimpun, Kerajaan yang bercorak Islam muncul di Kabupaten Sambas atau Muare Ulakan sejak dekade ke tiga abad ke 17.

Sejak saat itu Kesultanan sambas cukup eksis bertahan hingga datangya kependudukan jepang ke Borneo Barat.

Dalam Jurnal Ilmiah yang disusun oleh Sunandar dkk yang dipublish Jurnal Sambas Tahun 2023 diterangkan Keberlangsungan pemerintahan Islam di Sambas sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari peradaban Sambas sebelumnya, yaitu berpusat di Kota Lama sebagai pusat pemerintahan Sambas pra Islam dengan raja terakhirnya yaitu Ratu Sepudak. Sebagai tonggak awal dalam pembentukan  kerajaan  berikutnya.

Pada  pertegahan  abad  ke-17  pusat  pemerintahan pindahkan ke Lubok Madong yang terletak tidak jauh dari persimpangan sungai Sambas Kecil yaitu simpang Teberau dan Simpang Satai, kemudian berpindah tepat di depang simpang tiga sungai,  yang  disebut  orang  dengan  simpang  atau  ‘Muare  Ulakan’.  

Sejak  saat  itu  hingga pemerintahan kesultanan Sambas berakhir yang ditandai dengan bergabungnya Kesultanan Sambas dengan Negara Indonesia, pusat pemerintahan tetap berada di sana.  

Ketika  pusat  pemerintahan  berpindah,  maka  beragam  aktifitas  juga  berpindah  dan menyebar, Muare Ulakan yang semula merupakan daerah sepi, secara drastis menjadi kota yang  sibuk  sejak  daerah  ini  menjadi  ibu  kota  kesultanan.  

NAMA Ketua DPRD Kabupaten Sambas dari Masa ke Masa Pasca Realisasi Otonomi Daerah Tahun 1999

Aktifitas  ekonomi  terutama perdagangan mulai sibuk, seiring dengan pembentukan daerah/pemukiman yang dijadikan banyak orang sebagai tempat tinggal, seperti di Desa Lubuk Dagang ternyata menjadi tempat yang sesuai digunakan oleh banyak orang untuk menetap termasuklah para penduduk yang pindah, semula berdiam di Sangek semisal orang tua Ahmad Khatib Sambas yang kemudian menetap di Lubuk Dagang. 

Kesultanan  Sambas  didirikan  pada  tahun  1630-an  oleh  Raden  Sulaiman  melalui ‘pemberian/penyerahan’  kekuasaan  oleh  Pangeran  Mangkurat  selalu penerus  kerajaan yang  berpusat  di  Kota  Lama  (Kratz  1980).  

Sejak  penyerahan  kekuasaan  tersebut,  maka pusat pemerintahan pun dipindahkan ke Lubuk Madung dan selanjutnya ke Muare Ulakan (Sunandar, Tomi, and Lamazi, 2021).

Selama kurun waktu sejak berpindah hingga tahun 1945 yakni terbentuknya negara Indonesia, maka Sultan Sambas adalah sebagai berikut:

Sultan Pertama

Raden  Sulaiman  bin  Raja  Tengah.  Bergelar  Sultan  Muhammad  Syafiuddin,  berkuasa 1040-1080 H / 1630-1669 M.

Sultan Kedua

Raden Bima bin Raden Sulaiman, bergelar Sultan Muhammad Tajudin, berkuasa 1669-1702 M.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved