Berita Viral

Tinggal di Bunker Demi Bertahan Hidup, Seorang Wanita Hemat Rp 24 Juta Sebulan

Dengan hanya membayar 500 dolar AS per bulan tanpa tagihan utilitas, ia mampu menghemat hingga 1.500 dolar setiap bulannya. 

New York Post by kompas.com
TINGGAL DI BUNKER - Caitlin Johnson, wanita AS yang tinggal di bunker untuk menghemat pengeluaran. Sejak April 2024, wanita berusia 44 tahun ini menetap di ruang bawah tanah seluas 111 meter persegi di halaman belakang rumah temannya di Bakersfield. 

Sejak rumah itu dibeli oleh temannya pada tahun 2022, bunker tersebut dibiarkan kosong dan tidak dimanfaatkan.

“Waktu dia beli rumah, dia cerita kalau dia tidak mengurus bunker-nya. Saya bujuk agar diizinkan tinggal di situ,” jelas Caitlin. Sebagai imbalan, ia juga membantu merawat halaman rumah sang teman.

Seperti Apa Kehidupan di Dalam Bunker?

Apa Saja Fasilitas yang Ada di Dalam Bunker?

Jauh dari kesan menyeramkan, bunker tersebut justru cukup lengkap dan luas. 

Dengan total area sekitar 111 meter persegi, ruang ini mencakup:

  1. Satu kamar utama dengan kamar mandi dalam
  2. Sebuah dapur dan ruang tamu
  3. Satu kamar mandi shower
  4. Dua toilet tambahan
  5. 18 ranjang susun yang tersisa dari desain awal bunker

“Ukurannya bahkan lebih luas dari studio-studio tempat saya pernah tinggal di New York,” ujar Caitlin. Ia juga melengkapi ruangnya dengan perabotan fleksibel yang mudah dibawa turun melalui pintu hidrolik.

Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Meninggal, Pasien Kanker Ini Bikin Dokter dan Keluarga Terkejut

Bagaimana Rasanya Tinggal di Ruang Tanpa Sinar Matahari?

Untuk masuk ke dalam bunker, seseorang harus menuruni 15 anak tangga melalui pintu hidrolik dan melewati pintu baja tahan ledakan.

Meski tanpa akses cahaya alami, Caitlin merasa tempat ini sangat nyaman untuk ditinggali.

“Saya masih bisa dapat sinyal HP dan koneksi internet di bawah,” ujarnya. Untuk mengatasi minimnya cahaya, ia memasang lampu berteknologi cahaya matahari buatan di kamar tidur. Justru, ketidakhadiran cahaya alami membantunya tidur lebih nyenyak.

“Saya kerja di luar ruangan hampir tiap hari, jadi waktu siang saya habiskan di luar. Baru masuk bunker malam hari, jadi tidak terasa aneh,” tambahnya. Tantangan datang saat musim dingin, ketika gelapnya luar dan dalam bunker bisa memengaruhi suasana hati. “Tapi saya terbiasa,” katanya.

Apa Tanggapan Lingkungan Terhadap Gaya Hidupnya?

Apakah Orang-Orang di Sekitarnya Merasa Aneh?

Alih-alih menilai aneh, orang-orang terdekat Caitlin justru tidak terkejut dengan pilihannya. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved