PROFIL dan Biodata Siapakah Chelsea Olivia Gadis Dusun Karangan, Desa Madak Sambas Menuju Istana

Jarak dari rumah Chelsea ke sekolah memakan waktu sekitar 30 menit berkendara dengan melewati jalan beraspal dan berliku.

Editor: Syahroni
ISTIMEWA SMKN 1 Sambas.
LOLOS SELEKSI - Chelsea Olivia, siswi SMKN 1 Sambas lolos verifikasi tingkat pusat calon Paskibraka 2025. Chelsea menjadi delegasi Kalbar untuk bertugas sebagai Paskibraka di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wajah ceria Chelsea Olivia (17) terlihat jelas usai dirinya dipastikan lolos menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional, Jumat 4 Juli 2025.

Siswi SMK Negeri 1 Sambas itu tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan karena terpilih menjadi delegasi Kalimantan Barat untuk bertugas di Istana Merdeka Jakarta 17 Agustus 2025 mendatang.

Namun di balik keceriaan gadis murah senyum itu terselip kisah yang inspiratif karena perjuangan Chelsea Olivia yang tak mudah.

Pelajar yang duduk di bangku kelas X jurusan teknik komputer jaringan itu pulang pergi dari rumah di Dusun Karangan, Desa Madak menuju sekolah di Sambas.

Jarak dari rumah Chelsea ke sekolah memakan waktu sekitar 30 menit berkendara dengan melewati jalan beraspal dan berliku.

Baca juga: 15 MATERI MPLS Jenjang SD SMP hingga SMA/SMK/MA Tahun Ajaran 2025/2026 Siswa Kreatif dan Berkarakter

Setiap hari Chelsea harus diantar oleh ayahnya menggunakan sepeda motor lantaran keterbatasan kendaraan di rumah. 

Keluarga Chelsea bukanlah dari kalangan ekonomi berada.

"Saya kebetulan pulang pergi ke sekolah dari rumah di Madak ke Sambas, biasa saya di antar oleh bapak karena kondisi kurang kendaraan," kata Chelsea, Jumat 4 Juli 2025.

Selama proses latihan dan tahap seleksi calon Paskibraka, ia mengaku sangat terbantu adanya fasilitas tempat tinggal dan kendaraan yang diberikan Kesbangpol Sambas.

Baca juga: Yakobus Andri tidak Menyangka Anaknya Lolos Paskibraka Tingkat Nasional

"Saya merasa terbantu dari pihak Kesbangpol mulai dari dipersiapkan tempat tinggal, disediakan kendaraan," ujarnya.

Tidak hanya itu dia mengatakan, segala proses persiapan seleksi menuju tingkat pusat juga telah dibantu Kesbangpol dan Kodim 1208 Sambas, pihak yang melatih Chelsea.

"Dimulai dari provinsi bagaimana sudah di urus pihak kesbangpol dan Kodim 1208 Sambas. Kami telah dilatih pembinaan fisik oleh pelatih, lari, sit up, push up, backup dan akhirnya hingga tingkat pusat saya terpilih lagi," ujarnya.

Di masa berjuang selama satu bulan lebih untuk lolos seleksi Nasional Chelsea kembali diuji karena ibunya dikabarkan masuk rumah sakit divonis ginjal kronis.

"Awalnya dari perkiraan dari menteri bahwa ibu saya sakit jantung. Setelah dibawa ke RS Sambas divonis sakit gagal ginjal dan sudah kronis," katanya.

Bahkan di saat kelulusan tingkat provinsi untuk persiapan ke seleksi Nasional ibunya sempat mengalami kritis.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved