Imagi Rupa Gelar Workshop Ecoprint di Art Borneo Baladingan Pontianak

Menurutnya, teknik pounding dipilih karena relatif sederhana dan mudah diikuti peserta. Selain pounding, ecoprint juga memiliki teknik lain seperti st

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PEGGY DANIA
WORKSHOP ECOPRINT - Imagi Rupa (Ikatan Mahasiswa Giat Rupa) menggelar workshop ecoprint di halaman Gedung Dekranasda Kalbar, Sabtu 28 Juni 2025. Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Art Borneo Baladingan. Peserta diajak mencetak motif alami dari dedaunan dan bunga ke totebag menggunakan teknik pounding, salah satu metode ramah lingkungan dalam seni cetak kain. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komunitas Imagi Rupa yang merupakan ikatan mahasiswa giat rupa menggelar workshop ecoprint di Gedung Dekranasda Kalimantan Barat, Sabtu 28 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Art Borneo Baladingan.

Dastin, project manager dari Imagi Rupa, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan mengenalkan teknik ecoprint sebagai metode cetak ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan alami seperti dedaunan dan bunga.

“Di workshop ini, teman-teman diajak belajar bagaimana mencetak warna-warna alami dari bunga dan daun ke dalam totebag menggunakan teknik pounding atau teknik memukul,” ujar Dastin.

Jelang Masuk Sekolah, Penjualan Buku Tulis di Toko Buku Menara Pontianak Mulai Meningkat

Menurutnya, teknik pounding dipilih karena relatif sederhana dan mudah diikuti peserta. Selain pounding, ecoprint juga memiliki teknik lain seperti steaming dan boiling.

“Dengan teknik ini, kita ingin teman-teman tahu bahwa ada cara sederhana dan alami untuk menghasilkan karya seni yang tetap menarik tanpa harus merusak lingkungan,” tambahnya.

Workshop ini awalnya dibatasi untuk 15 peserta yang telah mendaftar. Namun, antusiasme pengunjung yang tinggi membuat jumlah peserta meningkat menjadi sekitar 20 orang.

Mengusung tema besar “Art Borneo”, rangkaian kegiatan ini berfokus pada upaya mempertemukan seni dan ekologi. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat bisa berperan secara konstruktif terhadap lingkungan bahkan lewat karya seni sederhana dari bahan-bahan alami,” tutup Dastin. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved