Pria Ini Rawat Istri dalam Kondisi Vegetatif Selama 10 Tahun, Bukti Cinta Sejati Masih Ada

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Shen, pria 38 tahun asal China, membuktikan bahwa cinta sejati tidak hanya bertahan di masa senang, tapi justru teruji di tengah duka.

Calon istrinya, Li Mei, mengalami kecelakaan tragis sesaat sebelum pernikahan mereka, menyebabkan cedera otak parah dan membuatnya nyaris vegetatif.

Di tengah vonis dokter dan tekanan ekonomi, Shen memilih untuk tetap merawat Li setiap hari selama satu dekade penuh.

Seluruh tabungannya habis, ia bahkan bertahan hidup dengan hanya dua kali makan sehari, tapi tak sedikit pun cintanya luntur.

“Saya tidak pernah menganggapnya beban,” ujar Shen yang kini tinggal bersama Li di panti rehabilitasi tempat ia juga bekerja.

Meski keluarga dari kedua belah pihak sempat menyarankan agar ia mencari pasangan baru atau memiliki anak, Shen tetap setia pada pilihannya.

Kisah mereka menjadi pengingat bahwa cinta sejati masih nyata, hidup dalam kesederhanaan, dan tumbuh dari ketulusan hati yang tak bersyarat.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

• Kisah Haru Wanita Tiongkok Bertemu Orang Tua Kandung Setelah 27 Tahun Terpisah

Bagaimana Kecelakaan Tragis Mengubah Hidup Sebelum Pernikahan?

Cinta Shen dan Li Mei seharusnya berlabuh di pelaminan pada hari yang telah mereka nanti-nantikan. 

Namun, takdir berkata lain. Beberapa saat sebelum hari pernikahan mereka, Li Mei mengalami kecelakaan mobil yang tragis. 

Ia dilarikan ke ICU dalam kondisi kritis, dan dokter sempat menyatakan kondisinya tiga kali dalam fase mengkhawatirkan.

Kecelakaan itu menyebabkan kerusakan serius pada sisi kiri otaknya. 

Dokter memperkirakan, meski selamat, Li Mei kemungkinan besar akan menjalani hidup dalam kondisi vegetatif. 

Di tengah harapan yang hampir pupus, Shen memilih untuk tetap bertahan dan menemani kekasihnya.

Apa yang Membuat Shen Bertahan Merawat Istrinya Selama Satu Dekade?

Saat cinta diuji oleh keadaan yang tak terduga, keputusan seseorang menunjukkan ketulusan hatinya. 

Bagi Shen, meninggalkan Li Mei bukanlah pilihan. 

Ia justru memohon kepada dokter untuk melakukan segala cara demi menyelamatkan wanita yang dicintainya.

Tiga bulan setelah kecelakaan, sebuah titik terang muncul Li Mei sadar dari koma. 

Meski kesadarannya kembali, kemampuan kognitifnya menurun drastis. 

Ia kini memiliki tingkat pemahaman seperti anak usia lima tahun.

Namun, Shen tidak gentar. Ia justru memperkuat komitmennya untuk merawat istrinya setiap hari, tanpa henti, tanpa keluh.

“Aku tak pernah menganggapnya beban. Aku hanya berusaha memberikan yang terbaik untuknya,” kata Shen, seperti dikutip dari World of Buzz (25 Juni 2025).

Bagaimana Kondisi Ekonomi Menjadi Ujian Tambahan dalam Cinta Mereka?

Cinta Shen dan Li Mei tak hanya diuji oleh musibah, tapi juga oleh kondisi ekonomi yang sulit. 

Biaya perawatan medis Li Mei mencapai 5.000 yuan (sekitar Rp10 juta) per hari. 

Untuk menutupi biaya tersebut, Shen mengorbankan seluruh tabungannya dan bahkan harus menjalani hidup dengan makan hanya dua kali sehari.

Ironisnya, keluarga Li sebelumnya sempat menolak hubungan mereka karena menganggap Shen berasal dari latar belakang ekonomi yang tidak mapan. 

Namun Li tetap teguh memilih pria yang dicintainya. 

Kenangan akan kasih sayang itu terus membakar semangat Shen untuk bertahan.

“Dulu, saat aku sakit usus buntu, dia yang merawatku penuh kasih. Kini, giliranku,” ungkap Shen dalam sebuah wawancara.

• 10 Tahun Gaji Dianggap di Bawah UMK, Curhat Pekerja Purbalingga Buka Mata soal Sistem No Work No Pay

Apa Peran Panti Rehabilitasi dalam Perjalanan Mereka?

Pada 2015, setelah kondisi Li Mei dianggap stabil, ia diizinkan pulang dari rumah sakit. 

Saat itu, secercah harapan datang dari sebuah panti rehabilitasi yang bersedia memberikan tempat tinggal serta layanan terapi gratis bagi Li.

Tak hanya itu, panti tersebut juga memberi Shen pekerjaan sebagai asisten perawat. 

Ini memungkinkan Shen tetap berada di sisi istrinya sambil mendapatkan penghasilan untuk menyambung hidup. 

Kesempatan itu menjadi anugerah bagi mereka berdua.

Sejak saat itu, pasangan ini tinggal di panti tersebut dan menjalani hidup bersama, hari demi hari, dengan kesederhanaan dan penuh ketulusan.

Bagaimana Kehidupan Mereka Setelah 10 Tahun?

Sepuluh tahun telah berlalu sejak kecelakaan yang nyaris merenggut segalanya. 

Kini, Shen dan Li Mei resmi menjadi suami istri, hidup berdampingan dalam cinta yang tak tergerus waktu.

Meski Li belum sepenuhnya pulih, Shen tetap menjaga dan menyayanginya tanpa syarat. 

Ia bahkan menolak permintaan orang tuanya untuk mencari pasangan baru, serta menolak keinginan keluarga Li agar mereka memiliki anak. 

Shen khawatir kehadiran anak bisa memperburuk kondisi Li secara fisik maupun emosional.

Bagi Shen, kehadiran Li sudah lebih dari cukup.

“Cinta bukan soal menerima yang sempurna, tapi bagaimana kita bertahan bersama saat semuanya menjadi tak sempurna,” ujarnya dengan mata yang berbinar.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kisah Cinta Shen dan Li Mei?

Di tengah dunia yang kerap mempertanyakan eksistensi cinta sejati, kisah Shen dan Li Mei adalah pengecualian yang menyentuh hati. 

Mereka menunjukkan bahwa cinta bukan sekadar kata, tapi tindakan nyata yang dibangun dari pengorbanan, kesetiaan, dan ketulusan.

Shen bukanlah pahlawan dengan jubah, tapi cintanya telah menyelamatkan kehidupan istrinya, secara fisik dan emosional. 

Sementara Li Mei, meski tak bisa membalas dengan kata, tetap hadir sebagai pusat semangat bagi Shen.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati masih ada dan terkadang, justru bersinar paling terang dalam kegelapan yang terdalam.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Viral Kisah Cinta Tanpa Syarat, Istri Ber-IQ Mirip Bocah Setelah Kecelakaan, Suami Tetap Setia

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!