Berita Viral
Aniaya Ibu karena Tak Diberi Uang, Anak di Bekasi Ditangkap Sang Ibu Justru Merasa Salah Didik
Seorang pemuda bernama Ihsan (20) tega menganiaya ibunya sendiri, Meilanie (46), hanya karena tak diberi uang Rp30 ribu.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Kasus kekerasan anak terhadap ibu kandung di Bekasi viral di media sosial dan memunculkan keprihatinan luas.
Seorang pemuda bernama Ihsan (20) tega menganiaya ibunya sendiri, Meilanie (46), hanya karena tak diberi uang Rp30 ribu.
Ironisnya, meski dipukuli hingga babak belur, Meilanie justru menyalahkan dirinya sendiri dan merasa gagal dalam mendidik anak semata wayangnya.
Peristiwa ini terjadi Kamis siang, 19 Juni 2025, di kawasan Bekasi.
Aksi brutal Ihsan mencakup pemukulan, penendangan, hingga ancaman menggunakan senjata tajam.
Polisi telah menangkap dan menahan pelaku, serta menjeratnya dengan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Namun, cerita Meilanie mengungkap realitas pahit dalam relasi ibu-anak yang terluka oleh himpitan ekonomi dan komunikasi yang tak terjaga.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Mengapa Kasus Kekerasan Anak terhadap Ibu Ini Viral?
Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak menganiaya ibunya di Bekasi menjadi viral di media sosial.
Aksi kekerasan itu bukan hanya menyulut amarah warganet, tetapi juga membuka diskusi lebih luas tentang peran orang tua dan kondisi mental anak muda saat ini.
Pelaku, Ihsan (20), kini telah ditahan polisi.
Namun, perhatian publik justru tertuju pada sosok sang ibu, Meilanie (46), yang dengan tulus mengakui merasa gagal mendidik anak semata wayangnya.
Apa yang Memicu Kekerasan terhadap Sang Ibu?
Permintaan Uang Rp30 Ribu yang Berujung Petaka
Menurut pengakuan Meilanie dalam wawancara bersama konten kreator Helmi dari kanal The Papa Rock, awal mula kejadian bermula saat Ihsan meminta uang sebesar Rp30 ribu untuk ongkos kerja.
Meilanie, yang saat itu benar-benar tidak memiliki uang, menjelaskan kondisinya dengan jujur.
“Minta uang, gak ngerti. Buat ongkos, buat kerja. Belum kerja (tetap), lagi masang tenda gitu,” ucap Meilanie lirih.
Sebagai ibu rumah tangga yang hanya sesekali membantu tetangga memasak atau mencuci, Meilanie memang hidup dalam keterbatasan.
Ia bahkan menyarankan Ihsan menghubungi temannya yang tinggal di sekitar.
“Hubungin teman bunda kali punya. Di-WA. ‘Sama mah gak punya duit juga’,” katanya menirukan percakapan sang anak.
Namun, setelah itu, amarah Ihsan meledak.
Dari Salah Paham hingga Tindakan Brutal
Meilanie menjelaskan bahwa dirinya hanya meletakkan ponsel di atas meja secara biasa, bukan dengan cara membanting.
Namun, hal itu dianggap memicu emosi Ihsan.
“Saya naro handphone cuma gini doang (pelan), gak dibanting. ‘Lu ngapain banting-banting handphone gua?’ katanya. Ya sudah dari situ langsung ngamuk,” ujar Meilanie.
Ihsan kemudian melakukan kekerasan fisik: menjambak, menendang, memukul, bahkan menyeret sang ibu ke luar rumah.
Akibat kejadian ini, Meilanie mengalami luka pada punggung, paha, dan kepala. Sisi kanan kepalanya bahkan mati rasa.
Bagaimana Kronologi Menurut Kepolisian?
Kekerasan Terjadi Siang Hari dan Dilatarbelakangi Permintaan Motor
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Kamis, 19 Juni 2025 sekitar pukul 12.15 WIB.
Saat itu, Ihsan meminta sang ibu untuk meminjamkan motor tetangga, namun ditolak karena Meilanie merasa tak enak terus meminjam.
Sebagai alternatif, Meilanie menyarankan Ihsan menggunakan sepeda. Namun reaksi Ihsan tak terkendali.
“Tersangka langsung melempar bangku ke arah korban, namun tidak kena,” jelas Binsar.
Setelahnya, Ihsan memukul kepala Meilanie lebih dari lima kali hingga jatuh.
Ia bahkan menarik kerudung ibunya dan mengancam akan membunuh adiknya sambil membawa pisau dapur.
“Tersangka mengatakan pada korban, ‘Liat nih gua bawa apaan. Gua bakal bunuh adik lu di depan mata lu’,” lanjut Binsar.
Meski ancaman itu tidak dilakukan, tindakan Ihsan tetap sangat membahayakan.
Beruntung, dua petugas keamanan datang beberapa menit kemudian dan mengamankan Ihsan.
Ia kini resmi ditahan dan dijerat Pasal 44 Ayat 1 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Mengapa Sang Ibu Justru Merasa Bersalah?
Dalam kondisi luka dan trauma, Meilanie tidak menunjukkan kebencian, melainkan rasa bersalah.
Ia mengaku merasa telah salah dalam mendidik anaknya, hingga tumbuh menjadi pribadi yang mudah meledak dan tidak mampu mengelola emosi.
“Mungkin saya juga salah ngedidik dia. Kalau dewasa harusnya bisa mikir yah. Sampai segitunya yah,” ucap Meilanie sembari menangis.
Ucapan ini menjadi cermin bagi banyak orang tua bahwa pola asuh, kondisi keluarga, serta tekanan ekonomi bisa berdampak besar pada psikologis anak.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangis Ibu Dianiaya Anak di Bekasi, Babak Belur Gegara Uang Rp30 Ribu, Meilanie: Saya Salah Ngedidik
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
anak aniaya ibu di Bekasi
Kekerasan dalam Rumah Tangga
ibu dianiaya anak kandung
kasus KDRT Bekasi
anak pukul ibu viral
anak aniaya ibu karena uang
penganiayaan ibu oleh anak kandung
viral anak pukuli ibu
kronologi anak aniaya ibu
Resmi Berubah Regulasi Baru Daftar Umrah Kini Beralih ke Digital Lengkap Cara dan Syaratnya |
![]() |
---|
Keadaan Terbaru Vidi Aldiano Viral Soal Kondisi Kesehatannya Lengkap Klarifikasi Rambut dan Fisik |
![]() |
---|
CEK FAKTA Viral Aksi Satpol PP Diduga Palak PKL di Jalan Karang Menjangan Surabaya |
![]() |
---|
UPDATE Daftar 26 Nama Kepala Dinas Kabupaten Kapuas Hulu Terbaru 2025 |
![]() |
---|
Resmi Berubah Skema Baru Aturan Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK KTP Mulai 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.