Muazin Meninggal Saat Azan di Sukoharjo, Detik-Detik Wafatnya Mbah Daim yang Terekam CCTV

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Seorang muazin di Masjid Mujahidin Manang, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, wafat mendadak saat mengumandangkan azan Subuh, Selasa 17 Juni 2025.

Sosok yang dikenal warga sebagai Mbah Daim ini terjatuh saat melantunkan lafaz "ash-shalaatu khairun minan naum" untuk kedua kalinya.

Detik-detik wafatnya muazin bernama asli Setu Rusdyanto itu terekam kamera CCTV dan kini viral di media sosial.

Warga setempat mengenalnya sebagai tokoh istikamah yang selalu mengumandangkan azan malam setiap hari.

Menurut pengurus masjid, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit serius dan aktif dalam kegiatan ibadah.

Peristiwa itu memicu reaksi haru dari warganet yang menilai kejadian tersebut sebagai bentuk husnul khatimah.

Jenazah Mbah Daim telah dimakamkan di kawasan Masaran, Kabupaten Sragen, dengan iringan doa dan rasa kehilangan dari masyarakat.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Siapa Sosok Mbah Setu, Muazin yang Meninggal Saat Azan?

Mengapa Warga Memanggilnya Daim?

Setu Rusdyanto (69), dikenal luas oleh warga sebagai sosok yang setia meramaikan masjid, khususnya pada waktu-waktu malam. 

Karena kebiasaannya mengumandangkan azan dini hari secara konsisten, warga dan pengurus masjid menjulukinya “Daim” sebuah nama pemberian yang bermakna “konsisten” atau “istiqomah”.

"Nama Daim saya berikan agar beliau selalu istiqomah memakmurkan masjid," kata Rusdi Sholeh (63), Ketua Takmir sekaligus Imam Masjid Mujahidin Manang.

Apa Peran Mbah Daim di Masjid Mujahidin?

Mbah Daim bukan hanya muazin malam, tetapi juga penjaga kebersihan masjid.