Dapur MBG ke-21 Dibangun untuk Layani 4.000 Siswa di Pontianak
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Danlanud Supadio dalam penyediaan lokasi pembangunan.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Untuk mendukung distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG), dapur ke-21 tengah dibangun dan direncanakan akan melayani 4.000 siswa di Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Danlanud Supadio dalam penyediaan lokasi pembangunan.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Danlanud Supadio yang telah membantu fasilitasi, khususnya terkait lokasi pembangunan,” jelas Edi kepada TribunPontianak.co.id, di Mess Transit Satva Chodrie Pontianak, pada Rabu, 18 Juni 2025.
Menurut Edi, dari total kebutuhan 48 dapur sekolah, saat ini sudah terbangun 20 unit. Dapur ke-21 sedang dalam proses pembangunan. Pemkot juga membuka peluang kolaborasi dengan masyarakat dan lembaga lain melalui sistem investasi, termasuk kerja sama dengan Badan Gizi Nasional.
“Kita sudah meminjamkan lahan di empat lokasi untuk mendukung pembangunan. Kita dorong masyarakat berpartisipasi aktif,” tambahnya.
Ia juga mencatat jumlah siswa di Kota Pontianak saat ini mencapai 126.400 orang, dari jenjang SD hingga SMA, termasuk madrasah dan pondok pesantren.
Ditempat yang sama, Danlanud Supadio Marsekal Pertama TNI Sidik Setiyono menegaskan komitmen TNI AU untuk berkontribusi dalam pembangunan fasilitas untuk pendidikan.
“Kami berharap dapat berkontribusi positif bagi masyarakat Kota Pontianak, khususnya dalam membangun generasi muda,” kata Sidik.
Baca juga: Kebebasan Anak Bersuara Dinilai Bisa Cegah Kekerasan, Ini Kata KPAD Kota Pontianak
Menurut Sidik, kerja sama ini dijalankan melalui unit koperasi milik Angkatan Udara. Ia menyebut cakupan geospasial proyek ini telah dipetakan, dengan jangkauan sekitar 1,4 kilometer yang mampu melayani ribuan siswa.
Pembangunan ditargetkan rampung pada awal Agustus agar dapat langsung digunakan. Sidik mengakui adanya tantangan geografis yang membuat pengerjaan di Kalimantan berbeda dari di Jawa.
“Kalau di Jawa bisa selesai dalam 45 hari, di sini butuh penyesuaian. Tapi kami optimistis selesai tepat waktu,” pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Daftar Madrasah Aliyah MA di Kabupaten Mempawah Tahun 2025, Lengkap dengan Nama dan Lokasi |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 2 Pria Diduga Pembuang Bayi Perempuan di Sajingan Besar |
![]() |
---|
Juara Tartil Anak-anak Putri MTQ ke-33 Kalbar, Faiza Salsabila Rutin Berlatih Tilawah Quran |
![]() |
---|
Personel Kodim 1210/Landak Laksanakan Rikes, Persyaratan Kenaikan Pangkat |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Landak Dapat Penghargaan Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.