Pencarian Anak Hilang di Singkawang

PENGAKUAN Terduga Pelaku Hilangnya Rafa Fauzan di Singkawang! Beraksi Sendiri Mulut Korban Dibekap

Terduga pelaku berinisial AB ditangkap Satreskrim Polres Singkawang di sekitar Pasar Hongkong, Kota Singkawang pada Sabtu malam.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Widad Ar
KASUS RAFA FAUZAN - AB, pria terduga pelaku hilangnya balita Rafa Fauzan di Singkawang saat digiring ke Mapolres Singkawang pada Sabtu 14 Juni 2025 malam. AB sudah membuat pengakuan awal ke polisi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terduga pelaku hilangnya bocah 1 tahun Rafa Fauzan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat berhasil ditangkap pada Sabtu 14 Juni 2025 malam.

Rafa Fauzan sebelumnya ditemukan meninggal dunia di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah pada Jumat 13 Juni 2025 pukul 04.00 WIB subuh setelah hilang sejak Selasa 10 Juni 2025 siang.

Terduga pelaku berinisial AB ditangkap Satreskrim Polres Singkawang di sekitar Pasar Hongkong, Kota Singkawang pada Sabtu malam.

“Untuk penangkapan terjadi di kawasan Jalan Budi Utomo, area Pasar Hongkong. Pelaku berinisial AB, laki-laki,” ungkap Deddi saat ditemui, Sabtu 14 Juni 2025 malam.

Saat digiring ke Mapolres Singkawang, AB membuat pengakuan ke personel Satreskrim.

AB mengaku membekap atau menyumbat mulut dengan tangan secara paksa saat membawa Rafa Fauzan dari rumahnya.

"Saya tutup mulutnya pakai tanganlalu diletakkan di Gang Yarsi itukan," ungkap AB kepada personel Satreskrim Polres Singkawang dalam video yang beredar seperti dilihat TribunPontianak.co.id, Minggu 15 Juni 2025 dini hari.

TAMPANG Terduga Pelaku Kasus Rafa Fauzan Anak Hilang di Singkawang, Ditangkap di Pasar Hongkong!

AB juga mengaku tidak menggunakan alat-alat yang berbau kekerasan terhadap Rafa Fauzan, melainkan menggunakan tangan kosong.

"Tidak pakai alat-alat, pakai tangan saja," ujar AB.

Ditanya soal motif, AB mengatakan dirinya tidak berniat membunuh Rafa Fauzan.

"Tapi bukan saya mau bunuh, saya bawanya, maksud saya apa-apa tu sedekahkan ke masjid, tapi waktu itu masih hidup," lanjut AB.

"Itu saya bawanya pakai keranjang sudah rusak, kepala tidak dipukul, mungkin karena keranjang sepeda itu," tutur AB.

AB melancarkan aksinya sendirian saat Rafa Fauzan sedang dirumahnya pada Selasa 10 Juni lalu.

"Saya sendiri, pas saat itu (Rafa Fauzan) lagi dirumah," ungkapnya.

Polisi Temukan Sidik Jari di TKP

AKP Deddi Sitepu sebelumnya mengatakan pihaknya sudah menemukan beberapa bukti dan pentunjuk.

Namun polisi masih membutuhkan waktu untuk menganalisa penemuan baru tersebut.

"Dari hasil olah TKP sampai dengan sekarang, kita sudah menemukan beberapa bukti petunjuk, namun masih dalam proses menganalisa dan kita masih memintai keterangan saksi-saksi yang ada di TKP ataupun yang mengetahui kejadian tersebut," kata AKP Dedi Sitepu dikutip dari tayangan Metro TV pada Jumat 13 Juni 2025.

"Ada baju korban, dapat kita persesuaikan dari hasil keterangan saksi atau dari pengasuhnya itu memang baju yang dipakai oleh korban pada saat hilang," tambah AKP Deddi Sitepu.

BREAKING NEWS - Pelaku Kasus Rafa Fauzan Anak Hilang di Singkawang Berhasil Ditangkap!

 AKP Deddi Sitepu menyebut terdapat beberapa sidik jari yang ditemukan polisi di TKP.

"Memang ada beberapa sidik jari yang kita dapatkan di lokasi penemuan jenazah tersebut, saat ini masih kita coba analisa hasil temuan sidik jari yang ada di TKP," tutupnya.

Polisi hingga kini masih mendalami motif hilangnya Rafa Fauzan.

Keluarga Tolak Autopsi

AKP Deddi Sitepu,mengatakan pihak keluarga telah sepenuhnya menerima dan mengikhlaskan kepergian anaknya, sehingga menolak proses autopsi.

“Kami dari pihak kepolisian sudah menyampaikan kepada keluarga terkait pentingnya autopsi untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian. Namun, berdasarkan pertimbangan keluarga, mereka menolak karena telah menerima dan mengikhlaskan kematian anaknya,” ujar Deddi Sitepu, saat diwawancarai di RSUD Abdul Aziz Singkawang, Jumat 13 Juni 2025 siang.

Ia menegaskan, berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan awal, penyebab kematian balita tersebut belum bisa dipastikan tanpa proses autopsi.

Meski keluarga menolak, Deddi memastikan Satreskrim Polres Singkawang tetap melanjutkan proses penyelidikan.

“Kami ingin masyarakat tahu, meskipun tidak dilakukan autopsi, bukan berarti kasus ini kami hentikan. Penyelidikan tetap kami lakukan untuk mengungkap tabir kematian korban,” tegasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved