Karhutla Kalbar

Wagub Kalbar Krisantus Minta Penanganan Karhutla dengan Pendekatan Preventif, Bukan Represi

Menurutnya, titik api yang terdeteksi di daerah hulu umumnya berasal dari proses peladangan yang masih dilakukan secara tradisional, sehingga memerluk

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
KARHUTLA KALBAR - Sejumlah petugas dari berbagai instansi terkait sedang melakukan upaya pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin 9 Juni 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dan bijak dalam penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalbar

Krisantus menyoroti pentingnya memahami kearifan lokal, khususnya terkait aktivitas peladang tradisional di wilayah perhuluan Kalbar.

“Saya berpesan agar kita memahami bahwa ada kearifan lokal dalam membuka lahan. Di wilayah perhuluan, banyak masyarakat yang hidup sebagai peladang. Jangan sampai mereka terus-menerus dijadikan kambing hitam atas terjadinya kebakaran lahan,” ujarnya kepada awak media, Rabu 11 Juni 2025.

Ia juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk penanganan kasus karhutla, menggunakan pendekatan preventif, bukan represif. 

“Jangan langsung disimpulkan bahwa kebakaran berasal dari aktivitas peladang. Mereka biasanya hanya membuka lahan secara tradisional dan berskala kecil,” ujar Krisantus.

Wagub Kalbar Krisantus: Meramput Jak Alat Berat Perusahaan Cuma Seribu

Menurutnya, titik api yang terdeteksi di daerah hulu umumnya berasal dari proses peladangan yang masih dilakukan secara tradisional, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih bijaksana dan dialogis.

Krisantus juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, aparat penegak hukum, pihak swasta, serta kelompok masyarakat dalam memberikan edukasi dan mencari solusi agar peladangan bisa dilakukan tanpa membakar lahan.

“Ini tugas kita bersama. Kita harus memberikan pemahaman dan alternatif agar kegiatan berladang tidak lagi identik dengan pembakaran,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan Apel Waspada Karhutla, Krisantus menyebut bahwa Kalbar memiliki pengalaman yang cukup dalam menghadapi karhutla. 

Ia mengapresiasi keterlibatan langsung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memimpin langsung apel tersebut.

“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bentuk nyata dari gerakan kewaspadaan menghadapi karhutla. Sejauh ini memang belum ada karhutla besar, hanya terpantau titik api kecil dan cuaca juga masih belum turun hujan,” katanya.

Wagub berharap upaya pencegahan terus ditingkatkan, terutama menjelang musim kemarau yang rawan kebakaran. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved