TPA Batu Layang Pontianak Akan Ditingkatkan Jadi Sanitary Landfill, Pemkot Targetkan Rampung 2026

"Ini minta ditutup sampai akhir 2026, oleh karena itu kita akan bangun jadi sanitary landfill, konsepnya terkelola sambil membangun pusat pembuangan s

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
WAWANCARA - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat di wawancarai di Kedai Rumangsa Kopi, Minggu 8 Juni 2025. Pemerintah Kota Pontianak akan meningkatkan fungsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang dari sistem terbuka (open dumping) menjadi sistem sanitary landfill. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak akan meningkatkan fungsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang dari sistem terbuka (open dumping) menjadi sistem sanitary landfill. 

Langkah ini dilakukan untuk memenuhi standar pengelolaan sampah nasional dan mengatasi persoalan sampah jangka panjang di kota tersebut.

"TPA Batu Layang termasuk dalam daftar lokasi yang diarahkan oleh pemerintah pusat untuk segera ditingkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaannya sesuai standar nasional," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono kepada tribunpontianak.co.id di Kedai Rumangsa Kopi, Minggu 8 Juni 2025 sore. 

Wali Kota menjelaskan bahwa TPA Batu Layang akan di proses secara bertahap hingga akhir 2026, sembari dibangun fasilitas pengelolaan sampah modern berbasis sanitary landfill.

"Ini minta ditutup sampai akhir 2026, oleh karena itu kita akan bangun jadi sanitary landfill, konsepnya terkelola sambil membangun pusat pembuangan sampah akhir, di mana sampah akan dikelola jadi kompos, gas metan, dan bahan-bahan bermanfaat seperti paving block dan bahan lainnya," jelasnya.

Pontianak Produksi 400 Ton Sampah per Hari, Wali Kota Dorong Mahasiswa Ambil Bagian 

Menurut Edi, lokasi TPA Batu Layang sudah memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi sanitary landfill. 

Selain itu, pemerintah kota juga berupaya menekan jumlah sampah yang masuk ke TPA melalui optimalisasi pengelolaan di tingkat masyarakat dan kecamatan.

"Untuk TPAnya sendiri sudah memenuhi syarat untuk sanitary landfill, terkelola dengan baik. Sampah masih diangkut ke TPA, cuma berkurang karena kita punya TPS 3R yang ada di kecamatan-kecamatan," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dari total produksi sampah harian Kota Pontianak yang mencapai 400 ton, sekitar 30 persen telah dikelola di tingkat masyarakat. 

"Dari 400 ton tersebut, rata-rata 30 persennya sudah habis di masyarakat, jadi yang kita bawa ke TPA itu 70 persen, dan itu yang akan terus kita kurangi," katanya.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah Kota Pontianak juga merencanakan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah berskala besar dan reaktivasi lima unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap TPA serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah di Kota Pontianak secara menyeluruh. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved