Kabar Artis

Tinggal di Singapura, Ini Biaya Pendidikan Aisha Aurum yang Diungkap Denada

Denada untuk memboyong Aisha ke Singapura sudah dilakukan sejak sang putri masih kecil. Saat itu, Aisha didiagnosa mengidap leukemia, jenis kanker

Instagram/ @denadaindonesia
DENADA- Keputusan Denada untuk memboyong Aisha ke Singapura sudah dilakukan sejak sang putri masih kecil. Saat itu, Aisha didiagnosa mengidap leukemia, jenis kanker darah yang memerlukan perawatan intensif dan berkelanjutan.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Penyanyi Denada kembali menjadi sorotan publik usai mengungkap biaya pendidikan putrinya, Aisha Aurum, yang kini menetap dan bersekolah di Singapura

Dalam sebuah acara televisi, Denada membagikan pengalamannya membesarkan Aisha di negeri jiran, termasuk tantangan biaya hidup dan pendidikan yang tidak murah.

Keputusan Denada untuk memboyong Aisha ke Singapura sudah dilakukan sejak sang putri masih kecil. Saat itu, Aisha didiagnosa mengidap leukemia, jenis kanker darah yang memerlukan perawatan intensif dan berkelanjutan. 

Sejak itu pula, Aisha rutin menjalani pengobatan di National University Hospital (NUH), salah satu rumah sakit terbaik di Singapura.

Seiring dengan proses pengobatan, Aisha juga harus melanjutkan pendidikannya di sana. Denada akhirnya memutuskan bahwa putrinya akan tinggal dan bersekolah di Singapura untuk jangka panjang. 

Ia menyadari bahwa hal ini berarti harus siap menghadapi biaya hidup yang tinggi, terutama dalam hal pendidikan.

Saat menjadi bintang tamu di program For Your Pagi (FYP) Trans7 pada Rabu 4 Juni 2026, Denada secara terbuka menjelaskan berapa besar biaya sekolah yang harus ia keluarkan. 

Raffi Ahmad Beli 5 Sapi Kurban Premium dari Irfan Hakim Jelang Idul Adha

Ia menyebut bahwa biaya sekolah untuk warga negara asing (WNA) di sekolah negeri Singapura jauh lebih mahal dibandingkan warga lokal.

“Kalau warga negara Singapura sekolahnya cuma bayar 1 Dollar Singapore. Tapi kalau foreigner kayak kita, biayanya 560 Dollar Singapore per bulan,” ungkap Denada.

Dengan kurs saat ini, angka tersebut setara dengan kurang lebih Rp7 juta per bulan, atau sekitar Rp84 juta dalam setahun hanya untuk biaya sekolah negeri.

Denada juga bercerita bahwa saat awal tinggal di Singapura, Aisha sempat masuk sekolah internasional. 

Kala itu, Denada belum memahami sistem pendidikan di sana dan belum tahu bagaimana prosedur masuk sekolah negeri. Akibatnya, biaya pendidikan yang harus ditanggung pun membengkak.

Namun setelah menjalani berbagai proses dan Aisha mengikuti ujian masuk sebanyak tiga kali, akhirnya ia diterima di sekolah negeri yang biayanya lebih terjangkau.

“Alhamdulillah, tahun lalu akhirnya bisa sekolah negeri,” tutur Denada dengan rasa syukur.

Meski demikian, Denada tetap harus mengeluarkan biaya besar untuk kebutuhan lain, termasuk kontrol kesehatan Aisha yang masih harus dijalani secara rutin. 

Keputusan untuk menetap di Singapura bukanlah hal mudah, namun Denada menjalaninya dengan ikhlas demi kesembuhan dan masa depan sang putri.

“Kalau di awal, sekolah internasional, mahal banget, buat aku mahal banget, sempat keteteran, ya Allah gimana caranya, susah banget bayar sekolah, keteteran,” kata Denada.

“Jadi coba masuk kayak melalui UMPTN gitu, itu untuk sekolah negeri, ribuan anak yang ikut, dia nyoba sekali, dua kali gagal, Alhamdulillah yang ketiga masuk,” kata Denada.

Al Ghazali Buka Suara soal Maia Estianty Tak Hadir di Ngunduh Mantu: Bunda Udah Janji

“Karena bedanya uang sekolah beda banget, itu kan pertolongan Allah ya, aku jadi ringan biaya sekolahnya, ya sudah dilanjut sekolah di sana aja,  meski hariannya juga mahal,” kata Denada.

Untungnya, Aisha yang masih harus bolak-balik ke rumah sakit untuk cek kondisi tubuh itu, sangat menikmati momen sekolahnya di Singapura. Denada menyebut, bahkan putrinya itu sudah masuk ke dalam fase naksir-naksiran dengan teman sekolahnya.

Sebagai ibu, Denada hanya bisa menanggapi celotehan putrinya meski di dalam hatinya, ia amat khawatir. Denada hanya bisa bersyukur karena putrinya bisa tumbuh selayaknya anak remaja lain, meski kondisi kesehatannya tak baik-baik saja.

“Udah teenager, sudah punya gank dan crushnya, sudah naksir-naksiran, iya cerita, ‘ibu akhirnya aku punya crush di sekolah’, oh yang mana, dalam hati deg-degan,” canada Denada

“Anak yang jalani kemo sekian lama, fisik itu benar-benar dikasih treatment keras, PR-nya bukan hanya dia selesaikan dengan baik, baik-baik saja, setelah itunya bagaimana,” kata Denada.

“Pada saat gigi susunya tanggal dan gigi dewasa tumbuh, aku Alhamdulillah, rambut tumbuh, tinggi badan tumbuh, Alhamdulillah, makanya pejuang kanker itu harus kontrol,” katanya.

“Aisyah itu disebut dalam fase remisi, disebut survivor itu baru 5 tahun setelah kemo terakhir,” katanya. 

“Ini tahun ke-5 September ini, kalau sudah terlewati baru bisa disebut Aisha cancer survivor, doain ya,” ujarnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved