Ditinggal Suami karena Anak Down Syndrome, Seorang Ibu Bangkit dan Buktikan Fatih Bisa Tumbuh Hebat

Keputusan Menjadi Ibu Tunggal

Merasa tidak mendapat dukungan emosional dan mental dari suami, sang ibu akhirnya memutuskan untuk berjalan sendiri. 

Ia memilih menjadi orangtua tunggal dan merawat Fatih sepenuh hati, tanpa bantuan sang ayah.

Apa Tantangan Terberat yang Dihadapi Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus?

Stigma Sosial yang Menyakitkan

Tidak hanya kehilangan pasangan, ibu Fatih juga harus menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar. 

Sejak masa kehamilan hingga Fatih mulai tumbuh, berbagai komentar menyakitkan terus berdatangan.

Beberapa ucapan yang diterimanya antara lain:

1. “Anggap aja ini karma ibunya, jadi dikasih anak kayak gini.”
2. “Coba deh dirukiyah anaknya, anak seribu wajah begini biasanya anak jin.”
3. “Anak-anak lain udah bisa jalan umur setahunan, kok ini belum sih?”
4. “Anaknya sakit-sakitan mulu, orangtuanya ngasih makannya gak bener.”

Komentar-komentar tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai down syndrome. 

Masih banyak yang memandang anak berkebutuhan khusus sebagai beban atau bahkan kutukan, bukan individu yang berhak dicintai dan diberi kesempatan tumbuh dengan layak.

Bagaimana Perkembangan Anak Down Syndrome Jika Didampingi dengan Konsisten?

Perjalanan Terapi Fatih Sejak Dini

Di tengah semua tekanan sosial dan perasaan terisolasi, ibu Fatih memilih untuk tetap fokus pada masa depan anaknya. 

Ia mulai membawa Fatih menjalani terapi sejak usia dini. 

Fisioterapi menjadi bagian penting dari rutinitas mereka, guna membantu Fatih mencapai tonggak-tonggak perkembangan yang sesuai dengan kemampuannya.