Berita Viral

MIRIS Kondisi SD Negeri di Wajo Jauh dari Kata Layak hingga Disebut Lebih Mirip Kandang Ternak

Miris kondisi bangunan SD di Wajo yang disebut lebih mirip dengan kandang hewan ternak hingga viral media sosial.

Editor: Rizky Zulham
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
BELAJAR - Proses belajar mengajar sekolah dasar (SD) Negeri 408 Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dengan kondis memperihatinkan. Selasa, 20 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Miris kondisi bangunan SD di Wajo yang disebut lebih mirip dengan kandang hewan ternak hingga viral media sosial.

Berlantai tanah dan berdinding papan seadanya, begitulah kondisinya.

Bangunan itu menjadi tempat puluhan murid SD Negeri 408 Ongkoe mengikuti pelajaran di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Sekolah yang terletak di daerah pelosok ini sempat viral di media sosial karena kondisi fisik bangunannya yang jauh dari standar kelayakan.

Terlihat murid dari kelas 1 hingga kelas 6 belajar bersama dalam satu ruangan, didampingi seorang guru.

VIRAL Kisah Calon Haji Asal Lumajang Ditunda Berangkat ke Tanah Suci Karena Kebijakan Syarikah

Kondisi ini terpaksa dilakukan karena keterbatasan jumlah siswa dan fasilitas ruang kelas.

"Karena kondisi siswa yang kurang jadi kita gabung, mereka belajar satu satu kelas," ujar Kepala SD Negeri 408 Ongkoe, Herma P, saat ditemui di sela proses belajar mengajar, dikutip dari Kompas.com

Lokasi Pelosok dan Fasilitas Sederhana

SD Negeri 408 Ongkoe berada di Jalan Birue, Dusun Karame, Desa Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap.

Sekolah ini memiliki 25 murid dengan rincian sebagai berikut:

- Kelas 1: 2 murid

- Kelas 2: 10 murid

- Kelas 3: 2 murid

- Kelas 4: 7 murid

- Kelas 5: 4 murid

- Kelas 6: 1 murid

Kelas berukuran 4 x 6 meter dengan lantai masih berupa tanah dan dinding terbuat dari papan.

Proses belajar mengajar pun masih menggunakan papan tulis dan kapur.

Meskipun sekolah ini memiliki gedung permanen, namun lokasinya berada di tengah kebun jambu mete dan jauh dari pemukiman warga, sehingga murid enggan datang jika harus ke sana.

"Sekolah sendiri bukan di sini tapi di sana, di tengah kebun, dan akses ke sana lumayan jauh. Murid tidak mau datang bersekolah karena terlalu jauh," jelas Herma.

Bangunan Sementara dari Bahan Bekas dan Lahan Hibah Gedung sekolah darurat yang saat ini digunakan dibangun pada tahun 2010.

Lahannya merupakan hasil hibah dari mantan kepala sekolah, Syarifuddin, yang baru saja pensiun.

VIRAL Penyebab Insiden Mobil Listrik BYD Seal di Jakarta Akhirnya Terungkap

Sementara bahan bangunan seperti papan dan seng diambil dari sekolah induk yang telah direhabilitasi.

"Bahannya dari sekolah induk karena dulu direhab, jadi bahannya dimanfaatkan di sini. Dan lahannya merupakan hibah dari mantan kepala sekolah yang baru-baru ini pensiun," ungkap Herma.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved